| Kamis, 12/04/2018 08:54 WIB
Bupati Bandung Barat, Abu Bakar
Jakarta - Pria berkemeja putih dan bercelana katun hitam, Rabu (11/4) malam sekira pukul 22.45, berjalan mengenakan tongkat di tangan kanannya di halaman Komisi Pemberantasan Korupsi. Mengenakan peci hitam, dia dikawal beberapa orang di samping dan belakang dirinya.
Adalah
Abu Bakar. Dia Bupati
Bandung Barat, Jawa Barat. Sial. Malam itu dia digiring masuk ke gedung anti korupsi setelah dijadikan tersangka lantaran diduga meminta dan menerima suap dari sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan kerja yang dipimpinnya.
Ironisnya, uang tersebut diperuntukan buat kepentingan kampanye istrinya, Elin Suharliah. "Uang ini salah satunya untuk membayar lembaga survei," ungkap Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menggelar jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018) malam.
Diketahui Elin saat ini maju sebagai calon Bupati
Bandung Barat periode 2018-2013.
Abu Bakar tak dapat maju lagi dalam Pilkada serentak 2018 lantaran sudah dua periode menjabat sebagai Bupati
Bandung Barat. Peruntukan uang salah satunya untuk membayar lembaga survei.
Abu tak sendirian. Ada juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Bandung Barat, Asep Hikayat; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wetti Lembanawati; serta Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda), Adiyoto.
KPK membeberkan, permintaan uang untuk kampanye sang istri ini disampaikan
Abu Bakar dalam sejumlah pertemuannya dengan Kepala SKPD selama rentang Januari hingga April 2018. Kemudian
Abu Bakar memerintahkan Wetti dan Adiyoto untuk menagih kepada jajaran SKPD dan mengumpulkan uang sesuai yang dijanjikan.
Uang saweran itu, KPK baru menyita Rp 435 juta yang diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten
Bandung Barat pada Selasa kemarin. "Hingga April, Bupati terus menagih permintaan uang ini salah satunya untuk membayar lembaga survei," ujar Saut.
Penangkapan dari kasus ini, Saut menceritakan, tim satgas KPK menerima informasi adanya penyerahan dana dari IL (Ilham) ke CA (Caca) untuk kepentingan Bupati
Bandung Barat). Setelah itu, tim mengamankan Caca di di gedung B, Kantor Pemerintahan Kabupaten
Bandung Barat sekitar pukul 12.00 WIB. Dari tangan Caca, tim mengamankan uang Rp 35 juta.
Setelah Caca, Tim mengamankan Weti Lembanawati di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab
Bandung Barat sekitar pukul 12.40 WIB. Sekitar pukul 14.30 WIB, tim kemudian bertolak ke kediaman Caca di Lembang. "Untuk mengamankan barang bukti sebesar Rp 400 juta," kata Saut.
Secara pararel sekitar pukul 13.00 WIB, tim bergerak ke hotel Garden Permai di daerah Sukajadi. Dari lokasi itu, tim mengamankan Asep Hikayat dan Yusef.
"Kemudian enam orang yang sidah diamankan tiba di kantor KPK di Jakarta untuk dilakukan pemeriksana lebih lanjut," tutur Saut.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Petugas KPK mendatangi kediaman
Abu Bakar untuk mengamankan yang bersangkutan. Namun,
Abu Bakar memohon untuk tidak diamankan dengan alasan sedang sakit dan harus menjalani kemoterapi.
"Atas dasar kemanusiaan, tim melakukan pemeriksan di rumah bupati dan melakukan koordinasi lanjutan dengan dokter bupati," tandas Saut.
Dan untuk kepentingan penyelidikan, tim meminta yang bersangkutan membuat surat pernyataan untuk datang ke Gedung KPK setelah menjalani kemoterapi di Bandung.
Namun,
Abu Bakar justru memanfaatkan belas kasih lembaga antikorupsi itu untuk menggelar konferensi pers di kediamannya.
Abu Bakar kepada wartawan justru membantah telah ditangkap KPK dan mengklaim petugas KPK yang mendatanginya hanya meminta keterangan.
"Namun, yang bersangkutan malah membuat pernyataan pers malam harinya dan menyebut KPK hanya mengklarifikasi isu tertentu dan yang bersangkutan menyanggahnya," ujar Saut.
Usai menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Borromeus Bandung,
Abu Bakar mendatangi Gedung KPK di Jakarta pada Rabu malam. Kedatangan
Abu Bakar ini diklaim atas kemauan sendiri setelah mendapat surat keterangan dari dokter yang menyatakannya dalam keadaan sehat untuk menjalani perjalanan luar kota.
"Petugas KPK di Bandung hanya memastikan ABB memenuhi janji sesuai surat pernyataan yang ditandatangani sebelumnya," tandas Saut.
Abu Bakar diketahui tiba di markas lembaga antikorupsi sekitar pukul 22.44 WIB. Mengenakan kemeja putih lengan panjang dan berpeci hitam, lelaki paruh baya itu tampak dikawal petugas memasuki loby gedung KPK.
Tak sepatah kata diungkapkan lelaki yang melangkah dengan bertumpu sebuah tongkat hitam itu. Disinggung sejumlah pertanyaan oleh awak media,
Abu Bakar malah meresponnya dengan senyuman.
Kini, Bupati
Bandung Barat dua periode itu menjalani pemeriksaan lanjutan. Usai pemeriksaan,
Abu Bakar yang sudah bersatus tersangka kasus dugaan suap bakal mengenakan rompi tahanan dan dijebloskan ke jeruji besi.
KEYWORD :
Bandung Barat Abu Bakar Kasus Korupsi