Ahmad Basarah bersama Bupati Aceh Tengan Shabela Abubakar dan Ketua PA GMNI Aceh, Yunadi HR
Aceh - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah melihat ada upaya mengulang dan mempraktikkan strategi politik kolonial dahulu yang disebut politik adu domba. Politik pecah belah itu saat ini terjadi terutama antara golongan Nasionalis dan Islam.
Begitu disampaikan saat menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR bekerjasama dengan Persatuan Alumni GMNI Provinsi Aceh yang bertempat di Gedung UMI, Takengon, Aceh Tengah, Jumat, (13/4).
"Seolah olah ada pembelahan, ada dikotomi, segregasi dan gesekan antara dua golongan itu yang berpotensi sangat kuat menimbulkan konflik sosial yang panjang" kata Basarah.
Terima Bintang Mahaputera Nararya, Ahmad Basarah Berterima Kasih pada Megawati Soekarnoputri
Menurut Baskara, yang akrab dengan panggilan Basarah, dilihat dari sejarahnya justru bangsa Indonesia lahir, dibangun dan diperkuat atas kombinasi dan kerjasama antara golongan Nasionalis dan Islam. Antara Nasionalisme dan Islam atau antara golongan Islam dan Nasionalis ibarat dua rel kereta api yang harus selalu berdampingan dan beriringan.
Jika salah satu rel tersebut patah, lanjut Basarah, maka akan membuat kereta Republik Indonesia akan jatuh dan terguling. Maka antara rel Nasionalisme dan Islam harus bersatu. jangan sampai mau diadu domba oleh kekuatan tertentu yang memang ingin menghancurkan NKRI.
"PA GMNI dan GMNI Aceh harus memperkukuh persatuan, begitu juga dengan ormas ormas lain. GMNI harus bisa menjadi pelopor kaum pergerakan nasionalis yang religius. Sehingga, bangsa dan negara ini tidak akan pernah bubar jika kunci persatuan di antara semua elemen bangsa terus dipelihara dan diperkukuh" terang Basarah.
Untuk diketahui, acara ini juga dihadiri Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Tagore Abubakar, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Bupati Aceh Tamiang, Mursil, Ketua DPRK Aceh Tengah Naldin, Wakapolres Aceh Tengah dan tokoh alim ulama dan organisasi kepemudaan lainnya.
116 Tahun Harkitnas, Basarah: Demokrasi Jadi Tantangan Kebangkitan Indonesia Lima Tahun Mendatang
Warata MPR Ahmad Basarah GMNI