Kamis, 26/12/2024 17:20 WIB

Serangan Sekutu AS ke Suriah, Sempat Bikin Panik Investor

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 1,17 dolar AS menjadi menetap di 66,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Kilang minyak di Arab, Timur Tengah

New York - Berkurangnya serangan udara militer sekutu Amerika Serikat ke Suriah pada pekan lalu, berdampak menurunnya harga minyak pada sesi perdagangan hari ini waktu Indonesia. Sebelumnya, naik hampir 10 persen menjelang serangan, sehingga investor melakukan aksi pengumpulan aset.

"Penurunan kekhawatiran atas Suriah adalah berita utama yang menurunkannya," kata Phil Streible, ahli strategi pasar senior di RJO Futures di Chicago. Karena serangan itu lebih bersifat operasi daripada yang diantisipasi dalam skenario yang lebih ekstrim, pasar telah mengabaikan faktor-faktor "bullish", katanya.

Kata dia menambahkan, "minyak memiliki punya segalanya yang mungkin meningkatkannya: dolar yang lemah, Suriah, potensi sanksi, ketidakpastian Gedung Putih, perdagangan Tiongkok."

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 1,17 dolar AS menjadi menetap di 66,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni berkurang 1,16 dolar AS, menjadi ditutup pada 71,42 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. "Sejauh menyangkut perkembangan di Suriah, pasar telah memiliki rasa lega dalam arti bahwa tidak ada eskalasi, baik secara diplomatis, atau di lapangan, menyusul intervensi oleh AS, Prancis dan Inggris," kata kepala strategi pasar komoditas global BNP Paribas, Harry Tchilinguirian.

Dikatakan Harry, sebagai aset-alokator makro, jika Anda ingin melakukan lindung nilai portofolio Anda terhadap risiko-risiko geopolitik, kandidat utama Anda adalah minyak. Terutama jika risiko itu di Timur Tengah," ujarnya.

Meskipun Suriah sendiri bukan produsen minyak yang signifikan, Timur Tengah yang lebih luas adalah eksportir minyak mentah dunia yang paling penting, dan ketegangan di kawasan ini cenderung menempatkan pasar minyak dalam kecemasan. (Ant)

KEYWORD :

Krisis Suriah Prancis Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :