Kilang minyak di Arab, Timur Tengah
New York - Berkurangnya serangan udara militer sekutu Amerika Serikat ke Suriah pada pekan lalu, berdampak menurunnya harga minyak pada sesi perdagangan hari ini waktu Indonesia. Sebelumnya, naik hampir 10 persen menjelang serangan, sehingga investor melakukan aksi pengumpulan aset.
"Penurunan kekhawatiran atas Suriah adalah berita utama yang menurunkannya," kata Phil Streible, ahli strategi pasar senior di RJO Futures di Chicago. Karena serangan itu lebih bersifat operasi daripada yang diantisipasi dalam skenario yang lebih ekstrim, pasar telah mengabaikan faktor-faktor "bullish", katanya.Kata dia menambahkan, "minyak memiliki punya segalanya yang mungkin meningkatkannya: dolar yang lemah, Suriah, potensi sanksi, ketidakpastian Gedung Putih, perdagangan Tiongkok."Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, turun 1,17 dolar AS menjadi menetap di 66,22 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Krisis Suriah Prancis Donald Trump