Interaksi penjualan Smartphone ZTE (foto:Upi)
New York - Pemerintah Amerika Serikat segera menerbitkan peraturan baru untuk melarang konsumen AS membeli produk elektronik China, Huawei dan ZTE. Kedua merek gadget tersebut gagal bekerja sama dengan Gedung Putih, sehingga dituding melakukan spionase di AS.
"Kami sangat prihatin tentang risiko yang memungkina perusahaan atau entitas yang terkait dengan pemerintah asing mendapatkan posisi kekuasaan dalam jaringan telekomunikasi kami," ujar Direktur FBI Chris Wray dalam kongres Februari lalu.
Huawei konon disukai konsumen AS. Sebab, harga yang ditawarkan merek asal China itu terjangkau dan bersaing dengan Apple. Seperti berdasarkan pantauan Techradar, Huawei menjual laptop seharga US$1.200, yang lebih murah US$200 dari pesaingnya, MacBook milik Apple.
Akhirnya, pada 22 Mei lalu anggota Kongres dari Partai Republik Mike COnaway memperkenalkan undang-undang yang akan memblokir penggunaan Huawei dan ZTE. Bila Huawei diblokir karena gagal meneken kesepakatan dengan pemerintah AS, ZTE dilarang karena menjual produk di Iran.
"Ada bukti kuat Huawei berbagi telekomunikasi dari penggunanya di luar negeri," demikian keterangan Direktur CIA Michael Hayden pada 2013 lalu kepada New York Times.
Kini, jika undang-undang penjegalan Huawei dan ZTE diresmikan, maka perusahaan itu hanya akan merambah pasar Asia. Verizon dan AT&T diketahui sudah meninggalkan kesepakatan dengan Huawei, setelah adanya tekanan politik dari Washington.
Huawei ZTE Amerika Serikat Tekno