Calon Wakil Gubernur Sultra, ‎Laode Muhammad Sjafei Kahar
Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan tak menampik adanya dugaan keterlibatan calon Wakil Gubernur Sultra, Laode Muhammad Sjafei Kahar dalam sengkarut kasus suap terkait proyek-proyek di Kabupaten Buton Selatan.
Kasus dugaan suap itu diketahui menjerat anak Kahar yang juga Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat (AFH) sebagai pesakitan. "Kemungkinan ke ayahnya bisa saja," ucap Basaria Panjaitan di kantornya, Jakarta, Kamis (24/5/2018). Kahar merupakan mantan Bupati Buton Selatan maju sebagai calon wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) mendampingi Rusda Mahmud sebagai calon gubernurnya. Pasangan cagub dan cawagub ini diusung oleh PKB, PPP, dan Partai Demokrat. Menurut Basaria, dugaan itu masih harus dipertajam dengan bukti dan keterangan saksi-saksi. "Harus ada hubungan satu sama dengan yang lainnya," imbuh Basaria.
"Bisa aja berkembang ke sana sepanjang ada bukti-bukti. Jadi kita harus sabar dulu ya. Kayaknya sih enggak lama, dua tiga hari mungkin kita bisa informasikan hal itu," tandas Basaria.
Baca juga :
KPK "Jarah" Mobil Camry Politikus PAN
Dikonfirmasi terpisah, Kahar mengklaim tak mengetahui seputar kasus dugaan suap yang menjerat anaknya sebagai tersangka. Namun, Kahar mengklaim siap diperiksa penyidik KPK."Saya siap (diperiksa)," kata Kahar saat ditemui di gedung KPK, Jakarta, Kamis malam.
KPK "Jarah" Mobil Camry Politikus PAN
Seperti diwartakan sebelumnya, KPK resmi menetapkan Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat dan Kontraktor PT Barokah Batauga Mandiri (PT BBM), Tonny Kongres sebagai tersangka kasus dugaan suap atas sejumlah proyek di Pemkab Buton Selatan.
Agus diduga telah menerima fee sebesar Rp 409 juta karena telah memuluskan sejumlah proyek di Pemkab Buton Selatan. Diduga uang tersebut diterima Agus dari Tonny selaku penampung suap dari sejumlah kontraktor. KEYWORD :
Suap Anggaran Buton Selatan Agus Feisal Hidayat