Pasukan keamanan Republik Demokratik Kongo. (Foto file - Anadolu Agency)
Jakarta - Sejak bentrokan antara tentara dan pemberontak Aliansi Pasukan Demokratis (ADF) pada Kamsi (24/5) sedikitnya 30 orang tewas, termasuk 11 warga sipil dan lima tantara.
Pertempuran di daerah Mbau-Kamango dan Eringeti di provinsi Kivu Utara masih berlangsung, menurut juru bicara wilayah operasi Great North Sokola 1, Capt. Mak Hazukay Mongba.
Bentrokan antara tentara dan pemberontak ADF terjadi menyusul serangan pemberontak terhadap warga sipil, katanya.
"Setelah mendapatkan informasi bahwa pemberontak ADF telah membunuh 11 warga sipil di Mbau-Kamango, tentara mengejar mereka. Selama baku tembak, 14 pemberontak dan lima tentara terbunuh," kata Mongba, dikutip dari Anadolu, Minggu (27/5).
"Sepuluh tentara lainnya terluka," sambungnya.
Pemberontak ADF dibentuk di Uganda pada 1990-an yang dituduh didirikan untuk menggulingkan Presiden Uganda Yoweri Museveni. Namun, ketika para pemberontak terpojok, mereka melarikan diri ke hutan-hutan Republik Demokratik Kongo, di mana mereka terus menyerang warga sipil.
Sejak pemberontak ADF pindah dari Uganda ke Republik Demokratik Kongo, mereka telah membunuh ribuan orang
Kongo ADF pemberontak