Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Mikhail Metzel/TASS )
Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin setuju untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi di negara ketiga dengan Donald Trump. Itu disampakan saat bertemu dengan penasihat keamanan nasional pemimpin Amerika Serikat (AS), John Bolton, Rabu (27/6) waktu setempat.
Setelah pertmuan Putin dengan John Bolton di Moskow, asisten kebijakan luar negeri Kremlin mengatakan kedua presiden akan bertemu di tempat dan waktu yang akan diumumkan pada Kamis.
"Kunjungan Anda ke Moskow memberi kami harapan bahwa kami setidaknya bisa mengambil langkah pertama untuk menghidupkan kembali hubungan penuh antara negara kami," kata Putin kepada Bolton di Kremlin setelah keduanya tersenyum dan berjabat tangan.
"Kami tidak pernah mencari konfrontasi," kata Putin, menambahkan, bahwa ia menyesali bahwa hubungan Rusia-AS sedang tidak membaik.
Bolton, yang terkenal karena reputasinya dan pendirian yang keras di Moskow, mengatakan penting untuk terus membangun komunikasi.
"Bahkan pada hari-hari sebelumnya ketika negara-negara kami memiliki perbedaan, para pemimpin kami dan penasihat mereka bertemu dan saya pikir itu baik untuk kedua negara, baik untuk stabilitas di dunia dan Presiden Trump sangat merasakan hal itu," katanya.
"Kami sangat menghargai kesopanan dan keanggunan Anda di sini dan saya berharap dapat belajar bagaimana Anda menangani Piala Dunia dengan sangat sukses, di antara hal-hal lainnya," kata Bolton menambakan.
Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026 dengan Meksiko dan Kanada, dan Putin mengatakan sangat senang berbagi dengan Washington perihal olahraga terbesaritu dunia.
Asisten kebijakan luar negeri Putin, Yury Ushakov mengatakan kedua belah pihak telah "menyetujui waktu dan tempat pertemuan" tetapi rincian akan diumumkan Kamis, kantor berita Rusia melaporkan.
Ushakov mengatakan kedua presiden akan fokus pada hubungan antara kedua negara mereka, Suriah dan kontrol senjata nuklir dan dapat mengadopsi pernyataan bersama untuk membantu meningkatkan hubungan serta keamanan global.
Ia menambahkan bahwa Putin dan Bolton tidak membahas sanksi AS terhadap Rusia.
Hubungan AS-Rusia mengalami masa-masa suram akibat perselisihan selama bertahun-tahun atas konflik Suriah, aneksasi Rusia atas Krimea dan keterlibatannya di timur Ukraina.
Baru-baru ini hubungan telah tegang oleh penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016 dan dugaan kolusi dengan kampanye Trump, serta oleh keracunan mata-mata mantan Rusia di Inggris.
Namun sejak mulai berkuasa tahun lalu, Trump berusaha meningkatkan hubungan dengan Putin di tengah ketegangan antara Moskow dan Barat.
Trump mengatakan bulan ini bahwa Rusia harus dimasukkan kembali ke kelompok negara-negara industri demokrasi G7, di mana ia diskors pencaplokan Crimea pada 2014.Komentar itu muncul di pertemuan puncak yang berakhir dengan pertentangan tajam antara Trump dan sekutu G7-nya.
Terakhir, pertemuan singkat antara Putin dan Trump berlangsung pada bulan November 2017 di Vietnam selama KTT APEC.
KEYWORD :Vladimir Putin Donald Trump