Marlen Sitompul | Jum'at, 29/06/2018 15:59 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima Presiden Republik Demokratik Timor Leste H.E. Mr. Francisco Guteres Lu Olo
Jakarta - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan Indonesia mendukung penuh Timor Leste untuk dapat bergabung dalam keanggotaan ASEAN. Sebaliknya, Bamsoet juga mengucapkan terimakasih atas dukungan Timor Leste kepada Indonesia sehingga bisa menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2022.
"Kedua negara telah menunjukan wujud nyata dalam bekerjasama di berbagai forum internasional. Indonesia tetap membutuhkan dukungan Timor Leste dalam menjalankan perannya sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia juga akan mendukung Timor Leste masuk keanggotaan ASEAN. Saya yakin kehadiran Presiden Francisco dapat meningkatkan kembali kerjasama kita baik dilevel parlemen maupun eksekutif pemerintahan," kata Bamsoet, saat menerima Presiden Republik Demokratik Timor Leste H.E. Mr. Francisco Guteres Lu Olo di DPR RI, Jakarta, Jumat (29/6).
Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil
Ketua DPR RI Fadli Zon, Wakil
Ketua DPR RI Agus Hermanto, Wakil
Ketua DPR RI Utut Adianto, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf, Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha.
Sedangkan Presiden Francisco Guteres ditemani Minister for Foreign Affairs and Coperation Mr. Dionisio Da Costa Babo Soares, Chief of Civil House Mr. Francisco Maria de Vasconcelos, Chief of Defence Force Major General Tito da Costa Cristovao, Chief of Military House Colonel Antonio Soares da Silva.
Bamsoet menuturkan hubungan Indonesia-Timor Leste telah berlangsung baik. Pemilihan Indonesia sebagai negara pertama dalam kunjungan luar negeri Presiden Republik Demokratik Timor Leste H.E Mr. Francisco Guteres Lu Olo pada 28-29 Juni 2018 ini, merupakan sebuah penghormatan dan simbol positif bahwa kedua negara senantiasa punya itikad baik untuk bertetangga secara harmonis.
"Indonesia dan Timor Leste punya hubungan yang tak bisa dipisahkan. Sejarah mencatat Timor Leste pernah menjadi provinsi termuda di Indonesia. Sejak tahun 1999, Timor Leste akhirnya menjadi negara merdeka. Namun hubungan persaudaraan keduanya tak akan bisa dipisahkan hanya karena sekat perbedaan negara," ujar Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR R.I menjelaskan, pentingnya hubungan Indonesia-Timor Leste antara lain juga telah diwujudkan dalam pembangunan 3 Pos Lintas Batas (PLB) yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016. Yaitu, PLB Motain di Kabupaten Belu, PLB Motamasin di Kabupaten Malakad dan PLB Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara. Ketiga PLB tersebut dapat menjadi pintu masuk bagi peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Di bidang perdagangan, tercatat pada tahun 2017 nilai perdagangan kedua negara mencapai 229.99 juta USD. Di tahun yang sama, nilai investasi Indonesia di Timor Leste mencapai 595.39 juta USD yang tersebar di bidang infrastruktur, energi, keuangan dan perbankan, obat-obatan serta alat kesehatan.
"Saya harap dibawah pemerintahan Presiden Francisco Guteres dapat mendorong peningkatan iklim investasi disana. Saat ini terdapat sekitar 14 BUMN dan lebih dari 400 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Timor Leste. Mudah-mudahan jumlahnya akan terus meningkat," urai Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan, hal yang tak kalah penting untuk ditingkatkan adalah bidang pembangunan manusia. Hinga tahun 2017, sudah ada 12.000 mahasiswa dari Timor Leste yang belajar di Indonesia baik melalui jalur beasiswa maupun dengan biaya sendiri. Sebaliknya, jumlah pelajar dari Indonesia di Timor Leste sudah mencapai sekitar 2.107 dengan jumlah WNI yang tinggal dan bekerja disana hampir 9.000 jiwa.
"Saya mengapresiasi kunjungan Presiden Francisco Guteres ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 28 Juni lalu. DPR RI mendukung dan bahkan siap memfasilitasi rencana kerjasama antara Timor Leste dengan IPB. Khususnya, di bidang pendidikan pertanian, penelitian, dan pengembangan teknologi pertanian. Indonesia akan sangat senang sekali apabila bisa ikut serta memajukan Timor Leste melalui peningkatan pembangunan manusia melalui jalur pendidikan," jelas Bamsoet.
Senada dengan Bamsoet, Presiden Francisco Guteres juga menyatakan tekadnya untuk senantiasa bergandengan tangan dengan Indonesia. Bahkan beliau menginginkan parlemen Timor Leste bisa belajar banyak dan bertukar pikiran dengan parlemen Indonesia.
"Timor Leste senang dengan perkembangan demokrasi di Indonesia yang baru saja menyelesaikan pemilihan kepala daerah secara damai. Tahun depan juga akan menyelenggarakan Pemilu Legislatif dan Presiden, saya yakin akan berjalan dengan kondusif. Ini menjadi pelajaran penting bagi Timor Leste dalam membangun konsolidasi berbangsa dan bernegara," pungkas Presiden Francisco Guteres.
KEYWORD :
Warta DPR Ketua DPR Bambang Soesatyo