Marlen Sitompul | Sabtu, 30/06/2018 14:24 WIB
Jakarta - Indonesia kembali mendapat kucuran utang dari Bank Dunia sebesar USD 300 Juta. Utang ini dialokasikan untuk reformasi guna mengurangi biaya sekaligus meningkatkan keandalan logistik maritim.
Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A. Chaves mengatakan, dengan sistem logistik yang lebih baik akan meningkatkan daya saing serta membantu mengurangi tingkat kemiskinan karena dapat menurunkan harga barang dan jasa di daerah pelosok, terutama di kawasan timur Indonesia.
"Logistik maritim yang efisien penting bagi pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor manufaktur, pertanian, dan jasa," kata Chaves, dalam pernyataannya mengenai pinjaman ini di Jakarta, Sabtu (30/6).
Menurutnya, pinjaman ini merupakan bagian dari Second Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) yang dibuat berdasarkan reformasi melalui Logistics DPL pertama. Program ini disetujui pada November 2016 untuk mengatasi hambatan dalam pergerakan barang di dalam dan keluar perbatasan Indonesia.
Saat ini, pengoperasian pelabuhan yang tidak efisien, pasar layanan logistik yang tidak kompetitif serta prosedur perdagangan yang panjang telah menghambat daya saing Indonesia.
Selain itu, pelabuhan juga sering dianggap menjadi titik penghambat dalam rantai logistik Indonesia karena infrastruktur yang terbatas, regulasi yang minim, dan produktivitas yang rendah.
Hambatan tersebut berkontribusi pada biaya logistik lebih tinggi bagi sektor manufaktur Indonesia dibanding Thailand dan Vietnam. Hambatan serupa ikut berperan dalam lebih rendahnya kinerja logistik Indonesia dibanding negara-negara di kawasan, seperti yang terukur dalam World Banks Logistics Performance Index.
Ekonom senior Bank Dunia Massimiliano Cali menambahkan proyek ini bisa membantu Indonesia, negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau yang memiliki rantai logistik yang panjang dan terfragmentasi.
"Proyek ini akan membantu mengatasi beberapa hambatan utama di berbagai titik rantai persediaan," kata Cali.
Fokus utama proyek ini adalah memperkuat tata kelola dan operasional pelabuhan, menumbuhkan lingkungan usaha yang kompetetif bagi penyedia layanan logistik serta membuat proses perdagangan menjadi lebih efisien dan transparan.
Sebelumnya Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui pinjaman baru sebesar 150 juta dolar Amerika Serikat bagi Indonesia.
Utang tersebut akan digunakan untuk mendukung perawatan kesehatan primer bagi semua warga Indonesia melalui tata kelola, akuntabilitas, dan pelayanan di sektor kesehatan yang lebih baik. [ant]
KEYWORD :
Nilai Tukar Rupiah Dolar Utang Luar Negeri