Anggota DPR Komisi XI Faisol Riza
Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Faisol Riza menyentil Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi yang membandingkan kenaikan harga BBM di era SBY dan Jokowi.
Menurut dia, Achsanul pura-pura kaget dengan kenaikan harga BBM nonsubsidi, padahal kenaikan itu hal yang biasa.
“Kenaikan harga yang biasa saja, jangan pura-pura kagetlah,” kata Faisol di Jakarta, Senin (02/07/2018).
Sebelumnya, Achsanul Qosasi ikut berkomentar terkait naiknya harga BBM nonsubsidi terhitung sejak 1 Juli 2018.
Dalam akun twitternya, Achsanul membandingkan kenaikan harga BBM saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2013 dengan Presiden Joko Widodo kali ini.
“Th 2013 Pemerintah mau naikkan BBM Rp500,- dilakukan voting di DPR, dan kalah. Semua Fraksi menolak menaikkan BBM, kecuali PD (Demokrat). Beda Zaman, beda aturan. Argumentasi ekonomis terkalahkan oleh argumentasi politis. Itulah indahnya demokrasi. Nikmati saja Jen,” tulisnya dalam akun @AchsanulQosasi, Minggu (01/07).
Pernyataan Achsanul ini mengomentari postingan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan yang mempertanyakan mengapa tidak ada konferensi pers dari pemerintah soal kenaikan harg BBM nonsubsidi Rp600 per liter.
DPP IMM Laporkan Achmad Baidowi ke MKD DPR
“Harga pertamax di Jakarta naik Rp600 per liter. Baru tau saya. Tidak ada konpres tentang ini?” tanya Hinca dalam akunnya @HincaPandjaitanXIII.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi terhitung sejak Minggu, 1 Juli 2018.Revisi harga BBM nonsubsidi yang dimaksud adalah Pertamax naik Rp 800 dan Dexlite naik Rp 1.000 per liternya.
Sedangkan harga BBM Pertalite, Premium, dan Solar sama.
KEYWORD :
BBM Nonsubsidi DPR Faisol Riza