Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir di KPK (Foto: Rangga/jurnas.com)
Jakarta - Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir tak membantah pernah beberapa kali bertemu Menteri Sosial Idrus Marham. Di antara pertemuan Sofyan dan Idrus terjadi di tempat bermain golf.
Pertemuan informal itu diungkapkan Sofyan usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka Johannes B Kotjo, tersangka kasus dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/7/2018). Selain di lapangan golf, Sofyan mengaku pernah bertemu dengan Idrus di DPR. Sayangnya, Sofyan enggan membeberkan pembicaraan yang dilakukan dengan Idrus dalam setiap pertemuan itu. "(Pertemuan informal sambil) main golf," ucap Sofyan yang mengenakan kemeja putih.
Sofyan juga mengaku mengenal sosok pengusaha Jonnes Kotjo. Sofyan juga tak membantah pernah beberapa kali bertemu dengan tersangka Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih."(Kotjo) pengusaha, kenal (saya)," ujar Sofyan.
Dalam mencari bukti kasus suap proyek PLTU Riau-I, penyidik KPK ikut menggeledah rumah dan kantor Sofyan pada beberapa waktu lalu. Dari dua lokasi itu, penyidik menyita sejumlah dokumen penting terkait proyek senilai US$900juta itu, dokumen electronik, hingga CCTV.
"Tanya penyidik, kami enggak berhak," ujar dia.KPK baru menetapkan Eni Saragih dan Kotjo sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap ini. Eni diduga menerima uang sejumlah Rp 4,8 miliar secara bertahap dari Kotjo terkait kesepakatan kontrak kerja sama proyek PLTU Riau-I yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017.
Sofyan Basir Idrus Marham PLTU Riau