Sabtu, 21/12/2024 22:37 WIB

Kementan Tambah Empat Kategori Petani Teladan

Momon berharap ke depannya, Kementan akan menambah kategori untuk petani teladan. Sebab jumlah petani teladan dengan jumlah petani - 36 juta saat ini- tidak seimbang.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan, Siti Munifah, dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Momon Rusmono (Foto: supi/jurnas))

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan arahan, sekaligus silaturahmi dengan 25 orang dari empat kategori penerima penghargaan petani teladan di tingkat nasional 2018.

Mengawali sambutannya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Momon Rusmono mengaku sangat bahagia bertemu para teladan-teladan pertanian.

"Saya yakin Kapus, Kapusdit, Kapuslat menyeleksi dengan sungguh-sungguh, sehingga yang diundang ini para teladan yang memang layak diteladani. Itulah mengapa saya bahagia," ujar Momon di Hotel Kaisar, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (15/8) malam.

Momon berharap ke depannya, Kementan akan menambah kategori untuk petani teladan. Sebab jumlah petani teladan dengan jumlah petani - 36 juta saat ini- tidak seimbang.

"Jika teladannya hanya 25  kan enggak seimbang tuh, makanya saya minta ke depan ada penambahan katagori," jelas Momon di tengah-tengah acara silaturahmi dengan petani teladan.

Di antara kategori yang diusulkan Momon adalah, Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes). Menurutnya, Posluhdes merupakan penyuluhan di tingkat desa yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh petani selaku pelaku utama.

"Posluhdes bisa juga jadi wadah pertemuan antara petani dan penyuluh. Termasuk pelaku usaha, sumber sumber sarana produksi dan sebagainya bisa dilakukan di tingkat yang lebih kecil yaitu, di desa," terang pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu.

"Saya bayangkan kalau semua desa potensi pertanian ada Posluhdes, maka gerakan penyuluhan akan lebih nyata lagi. Apalagi yang bergerak adalah para petani itu sendiri," sambungnya.

Dengan munculnya Posluhdes, lanjut Nomon, maka dengan sendirinya akan terbentuk penyuluh swadaya.

Penyuluh Swadaya, syaratnya sederhana, pertama, petani yang memiliki usaha di pertanian. "Tetapi harus berhasil," kata Momon. Yang kedua, menularkan keahliannya kepada petani yang lainnya.

Momon juga berharap ke depan ada Unit Pelayanan Alat Mesin Pertanian (alsintan) teladan. Dengan harapan alsintan yang gelontorkan Kementan dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Supaya alsintan bisa dimanfaatkan secara optimal, mau tidak mau harus dikoordinasikan dalam satu manajemen antara lain dalam bentuk UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan, Red).

Terakhir, Momon juga mengusulkan pengusaha muda  atau petani muda teladan. Menurutnya petani atau pengusaha muda yang berbasis teknologi informasi berorientasi modernisasi pertanian. Selain itu, anak muda juga akrab dengan inovasi dan pembaharuan - pembaharuan.

"Jadi saya minta tambah empat itu, agar tahun depan teladan pertanian bertambah. Jumlahnya nggak banyak kalo yang diundang lima. Tiga dikali lima kan 15 orang ya," tanyanya sambil tertawa.

KEYWORD :

Kementan petani teladan BPPSDMP Momon Rusmono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :