Musabaqah Kitab Kuning
Jakarta - Babak penyisihan Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) tahun 2018 di Jakarta sudah menjalani tahap akhir. Dewan juri telah memutuskan ketika peserta untuk melaju ke babak final yang akan diadakan oleh DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas mengatakan acara MKK ini merupakan wujud pelestarian pembacaan kitab Fathul Qorib, Nadhom Imrithi, dan Ihya Ulumuddin yang selalu diadakan pada tiap tahun.
"Ini usaha menjaga tradisi santri yang mengamalkan ajaran para kitab yang dibuat oleh ulama besar. Dalam kitab yang dilombakan ini tersirat makna bagaimana adab dalam kehidupan," ujar Hasbi di DPW Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Hasbi melihat dalam kehidupan saat ini perlu memegang pedoman dari para ulama jaman dahulu yang hingga saat ini petuahnya sama. Karena dirasakan manusia sekarang sudah jauh dari kaidah-kaidah yang diajarkan dalam Alquran dan hadist.
"Masyarakat sekarang sudah jauh dari arang, semua mau membuat aturan sendiri. Ini bahaya, maka kita inisiatif untuk membuat MKK agar santri milineal mengenal kitab-kitab yang dipakai oleh NU dan PKB," tuturnya.
Dalam lomba MKK tahap penyisihan daerah ini telah muncul tiga nama yang nantinya akan dikirim ke tingkat final nasional. Dewan juri yang terdiri dari ketua dewan syuro PKB Jakarta KH. Ahmad Fauzi, KH. Hafidz Sahal, KH. Fathoni dengan meloloskan sesuai hasil yang maksimal didapat yakni Humaedi Juara ketiga, Ahmad Zaki Farhan Juara kedua, dan M. Arfan Ahwazdy juara pertama.
Kegiatan MKK ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan Partai Kebangkitan Bangsa dengan mengusung tema merawat khazanah kaum santri untuk satukan negeri sebagai ajang rangkaian memperingati hari santri 2018.
PKB Kitab Kuning