Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
Jakarta – Penyaluran beasiswa bidikmisi 2018 sudah mencapai 82 persen. Laporan itu disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir pada Jumat (26/10) dalam kegiatan taklimat media di Kantor Kemristekdikti Jakarta.
Nasir menyampaikan, dari target 368.961 penerima beasiswa bidikmisi yang masuk kuota tahun ini, per triwulan III jumlahnya sudah mencapai 302.764 penerima. Dia mengatakan jumlah itu akan terus ditingkatkan hingga 100 persen pada akhir tahun.
“Jumlah penerima bidikmisi ada peningkatan terus dari tahun ke tahun sejak 2014 akhir sampai 2018. Pada 2014 kuota bidikmisi sebesar 196.408, tahun ini 368 ribuan,” kata Menteri Nasir kepada awak media.
Terkait prestasi dan output lulusan, Nasir menuturkan nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) penerima beasiswa bidikmisi cukup menggembirakan. Berdasarkan data yang diperoleh Kemristekdikti pada 2017, 82 persen penerima bidikmisi memperoleh IPK di atas 3,00.
Sementara lulusan bidikmisi, kata Nasir, umumnya memilih menjadi guru, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, pegawai BUMN, berwirausaha, atau melanjutkan studi.
“Kalau kita lihat, ada yang masuk di instansi pemerintah, ada asisten analis hukum, ada juga yang bekerja di BUMN dan swasta,” terangnya.
Selain bidikmisi, pemerintah juga menyelenggarakan beasiswa ADik yang diperuntukkan bagi mahasiswa di Papua, Papua Barat, dan daerah 3T.
Hingga Oktober 2018, total penerima beasiswa ADik yang disalurkan Kemristekdikti berjumlah 4.715 penerima. Targetnya, pada akhir tahun nanti ada 5.743 mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut.
KEYWORD :Beasiswa Bidikmisi Kemristekdikti
