Keluarga muslim Rohingya mencoba kabur ke Bangladesh (Foto: Investing)
Yangon – Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Muslim Rohinga, jika mereka kembali ke kamp-kamp di Myanmar. Demikian isi laporan rahasia PBB yang diperoleh Reuters pada Selasa (13/11).
Saat ini, laporan tersebut sedang ditinjau. Namun sebagai besar dokumen menguraikan tentang bagaimana UNHCR enggan ditarik dalam kepentingan mendukung kamp jangka panjang untuk pengungsi Rohingya.
“Juru bicara UNHCR tidak mengomentari dokumen yang bocor tersebut,” tulis Reuters.
Ini Tujuan Pemerintah Bentuk Badan Gizi Nasional
Sebelumnya, Myanmar dan Bangladesh sepakat memulangkan ratusan ribu minoritas Muslim Rohingya, yang melakukan eksodus dari Myanmar tahun lalu untuk menghindari penumpasan militer.
Kesepakatan itu diteken di tengah larangan PBB dan sejumlah lembaga bantuan agar pengungsi tidak kembali ke Myanmar, mengingat kondisi belum aman bagi mereka.
Menindaklanjuti kesepakatan itu, Myanmar telah membangun kamp-kamp transit bagi para pengungsi, yang konon bersifat sementara. Akan tetapi muncul keraguan kamp tersebut bisa berubah menjadi permanen.
“UNHCR tidak akan memberikan bantuan perorangan dalam perkemahan, termasuk fasilitas penerimaan atau kamp transit, kecuali mereka jelas bersifat sementara, dan digunakan hanya untuk tujuan memfasilitasi pergerakan orang yang kembali,” demikian isi laporan tersebut.
Dokumen itu, kabarnya juga diedarkan secara terbatas kepada para diplomat dan disebarkan kepada lembaga lain agar tidak membantu kamp sementara Myanmar.
KEYWORD :Pengungsi Rohingya Lembaga PBB Myanmar