Jakarta - Busana yang disuguhkan Yanny bercerita tentang alam nan indah yang tertuang dalam motif batik tulis di atas kain tenun sutra atau ATBM, bersusulan tampil dengan tie dye yang berpadanan selaras dengan bahan-bahan masa kini seperti Irfandy sutra, embroidery dalam potongan modern.
Melihat karya Yanny seperti menelisik sebuah karya puitis sepuitik tajuk yang dipilihnya: Nature`s Poetry Couture Collection 2018.
Lewat busana, Yanny bercerita tentang panorama alam yang dipenuhi dengan bunga-bunga, burung-burung dalam warna yang tenang dan dekat dengan alam, seperti coklat, abu-abu, hijau pupus, merah pekat hingga yang kelam seperti biru dan hitam.
Setelah menempuh perjalanan karier selama 10 tahun akhirnya Yanny memutuskan untuk melakukan peragaan tunggal. "Rasanya tak terkatakan ya, akhirnya saya bisa menggelar peragaan tunggal untuk pertama kali," ujar Yanny sebelum show dimulai, Rabu (21/11).
Rangkaian imajinasi dan ekspresi keindahan alam dituangkan ke dalam desain batik saya warna serta siluetnya.
Butuh waktu kurang lebih untuk menciptakan karyanya. Mulai dari merancang sketsa batik yang menunjukkan kekuatan desain sekaligus karakter dirinya.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Yanny mempersiapkan batik secara detail untuk dijadikan gaun atau potongan yang dipadankan dengan busana ciptaannya baik itu tulis, cap maupun tie dye.
Batik yang dipilih Yanny beragam, tidak terbatas pada batik daerah tertentu. Ada batik dengan latar belakang gaya peranakan seperti China, Jepang, dan Turki. "Tidak ada motif khusus karena saya mempertemukan dengan unsur kebaratan yang ringkas dan unsur timur yang kompleks," jelasnya lagi.
Dicuekkin saat Sesi Wawancara, Kjersti Flaa Sebut Blake Lively Miliki Energi Gadis Jahat
Yanny Tan Kain Batik Tie Dye