Pak Raden menjadi inspirasi lahirnya Hari Dongeng Nasional (Foto: Ilustrasi)
Jakarta - Masih Anda ingat cerita rakyat Sangkuriang bersama dengan Dayang Sumbi, Malin Kundang yang berubah menjadi batu, Bawang Merah dan Bawang Putih, serta Timun Emas juga Buto Ijo.
Cerita di atas menjadi bagian dari cerita dongeng yang biasa kita dengar masa kecil lalu turun temurun juga pada generasi sekarang.
Kebudayaan Indonesia sangat kaya akan dongeng karena bangsa Indonesia sejak dulu memiliki budaya narasi yang disampaikan secara oral. Setiap daerah memilki puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan cerita dan dongeng
Begitu melekatnya dongeng bagi pembentukan karakter anak-anak Indonesia tepat rasanya jika dongeng diabadikan menjadi Hari Dongeng Nasional.
Tanggal lahir Pak Raden dalam tokoh Si Unyil, 28 November, dipilih pemerintah menjadi Hari Dongeng Nasional. Pria yang wafat pada 30 Oktober 2015 itu merupakan salah satu pendongeng paling tersohor di Tanah Air.
Menjadikan hari kelahiran pemilik nama asli Suyudi sebagai Hari Dongeng Nasional artinya kita memastikan nilai, keteladanan, dan pesan-pesannya akan terus kita kenang setiap tahunnya.
Pak Raden adalah sosok multitalenta, yang tak hanya cakap mendongeng, namun juga karya seni lain seperti melukis. Kekuatan terbesarnya adalah rasa cintanya yang tak hingga pada anak-anak.
Dukung Kamala Harris, Oprah Winfrey Sindir JD Vance soal Wanita Pecinta Kucing Tanpa Anak
Tidak ada satupun pendongeng modern Indonesia yang tidak mengidolakan dan meneladani Pak Raden. Karena itu masyarakat Indonesia merasa sangat kehilangan ketika mendengar kabar berpulangnya Pak Raden.
Belum banyak yang tahu jika Hari Dongeng Nasional mulai dideklarasikan pada 28 November 2015 lalu. Deklarasi Hari Dongeng Nasional dilakukan Forum Dongeng Nasional dan komunitas lainnya di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
KEYWORD :Hari Dongeng Pak Raden