Logo OPEC (Foto: IRNA)
Tehran – Keputusan Qatar keluar dari dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) mengundang tanda tanya. Apalagi menjelang pertemuan OPEC yang akan diselanggarakan pada 6 Desember 2018.
Menteri Perminyakan Iran Bijen Namdar Zengene meminta peninjauan alasan di balik keputusan Qatar mundur dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC).
"Qatar menghadapi masalah besar yang disebabkan oleh beberapa produsen minyak," kata Zangeneh pada Selasa, saat pertemuan komisi energi parlemen, dilansir dari Anadolu.
"Namun Qatar tidak termasuk produsen minyak," tambahnya.
Pada Senin (3/12), Qatar mengumumkan akan menarik diri dari OPEC mulai Januari 2019. Keputusan itu muncul di masa-masa kritis, yakni ketika OPEC diperkirakan akan memangkas produksinya.
Kemudian, sehari setelahnya, representatif Iran untuk OPEC mengatakan keputusan sepihak yang diambil oleh Komite Pemantau Tingkat Menteri Bersama OPEC yang dipimpin Rusia dan Arab Saudi mendorong Qatar keluar dari organisasi itu.
Sementara itu, Menteri Energi Qatar Saad al-Kaabi, mengatakan keputusan itu muncul setelah Qatar - anggota OPEC sejak 1961 - meninjau cara untuk meningkatkan perannya secara internasional dan berfokus pada industri gas alamnya demi memenuhi strategi jangka panjangnya.
Meskipun al-Kaabi menyebut keputusan itu sebagai perubahan "teknis dan strategis", Qatar telah mendapat tekanan dari negara tetangganya sejak Juni 2017 karena boikot politik dan ekonomi.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir telah memberlakukan embargo perdagangan dan perjalanan ke Qatar selama lebih dari setahun, dengan menuding negara itu mendukung terorisme.
Qatar, eksportir gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, menghasilkan 609.000 barel minyak per hari (bpd) pada Oktober. Menurut situs resmi OPEC, Qatar adalah negara anggota OPEC terkecil dalam hal luas wilayah dan populasi penduduk.Laporan Statistik BP Dunia Energi 2018 menyebutkan cadangan minyak mentah di negara itu adalah 25,2 miliar barel pada akhir tahun 2017.
KEYWORD :Arab Saudi OPEC Qatar Minyak Dunia