Muslim Uighur di China
Berlin - Wakil Pemerintah Federal Jerman untuk Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bantuan Kemanusiaan berkantor di Kementerian Luar Negeri, Barbel Kofler, prihatin keadaan HAM di China.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri, Kofler menyatakan pemerintah Jerman terkejut dengan berita-berita penahanan rakyat etnis Uighur Turki di kamp-kamp di China, terutama di wilayah Xinjiang.
Dilansir Anadolu, Kofler mengungkapkan bahwa China tak mengizinkannya untuk mengunjungi wilayah itu. "Saya ingin melihat dan menyaksikan sendiri situasi di sana," katanya."Sayangnya, permintaan saya mengunjungi Xinjiang untuk berdialog ditolak. Namun, saya akan terus berusaha untuk pergi ke sana," kata Kofler melanjutkan.
Kofler mencatat pihaknya menemukan banyak laporan yang mengganggu, tentang pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Human Rights Watch mengungkapkan, pemerintah China melakukan pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis terhadap muslim Uyghur di Daerah Otonomi Xinjiang.Baca juga :
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
China Jerman Etnis Uyghur HAM