Kamis, 26/12/2024 18:43 WIB

Anggota OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan kepada OPEC dan sekutunya untuk menjaga produksi minyak tetap tinggi, sehingga harga tetap rendah untuk masa mendatang.

Logo Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). (Foto: via Al Jazeera)

Wina - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) diperkirakan akan setuju untuk memangkas produksi minyak pada pertemuan yang ditujukan untuk mendukung harga minyak.

Perwakilan dari beberapa produsen minyak utama dunia akan bertemu di Wina pada Kamis (6/12) waktu setempat, menyusul penurunan harga komoditas baru-baru ini.

Beberapa jam sebelum pertemuan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan kepada OPEC dan sekutunya untuk menjaga produksi minyak tetap tinggi, sehingga harga tetap rendah untuk masa mendatang.

"Mudah-mudahan OPEC akan menjaga aliran minyak seperti apa adanya, tidak dibatasi," kata Trump, yang berulang kali menuduh kartel mempertahankan harga tinggi minyak secara artifisial.

"Dunia tidak ingin melihat, atau membutuhkan, harga minyak yang lebih tinggi!," sambungnya.

Seperti diketahui, Arab Saudi terus mendorong Rusia, salah satu sekutu terpenting OPEC, untuk memangkas produksinya sekitar 250.000 barel per hari, tetapi Rusia ingin membatasi pemotongannya hingga setengah dari jumlah itu.

Delegasi OPEC pada Kamis mengatakan kelompok itu akan memangkas produksi minyak tergantung pada kontribusi dari produsen non-OPEC, Rusia.

Lima delegasi OPEC mengatakan kepada Reuters, kelompok itu sedang menunggu Rusia, saat Menteri Energi Alexander Novak  kembali dari Wina pada Rabu untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Iran berharap dibebaskan dari pemotongan untuk menjaga ekonominya tetap bertahan, karena negara itu menghadapi sanksi ekonomi yang keras dari AS.

"Kami harus dikeluarkan dari keputusan untuk memangkas produksi asalkan sanksi ilegal AS tidak dicabut," kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh pada Rabu malam ketika dia tiba di Wina.

KEYWORD :

Arab Saudi OPEC Rusia Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :