Kamis, 26/12/2024 23:09 WIB

Backstop Bukan Batu Sandungan Brexit

Merkel menekankan bahwa kesimpulan dari KTT UE mencakup jaminan bagi hubungan masa depan Inggris dengan blok itu.

Kanselir Jerman, Angela Merkel (Foto: Financial Tribune)

Berlin - Kanselir Jerman, Angela Merkel berusaha meredakan kekhawatiran di Inggris tentang kesepakatan Brexit. Ia menekankan bahwa pengaturan "backstop" yang kontroversial merupakan kebijakan jaminan dan akan bersifat sementara. 

Di akhir pertemuan puncak Uni Eropa yang berlangsung selama dua hari di Brussel, Merkel menegaskan kembali sikap umum 27 negara anggota Uni Eropa bahwa kesepakatan Brexit yang dicapai dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May bulan lalu, tertutup untuk negosiasi ulang.

"Perjanjian penarikan telah dirundingkan dan tidak akan diubah," ujarnya, dilansir Anadolu.

Merkel menekankan bahwa kesimpulan dari KTT UE mencakup jaminan bagi hubungan masa depan Inggris dengan blok itu.

"Kami membutuhkan backstop hanya sebagai jaminan jika seandainya kami tidak dapat menyelesaikan kesepakatan hingga akhir masa transisi," jelas kanselir Jerman.

Menurut Merkel, pengaturan backstop ini penting untuk mencegah perbatasan ketat antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia, serta memastikan integritas pasar tunggal.

Ia juga mengatakan bahwa 27 negara anggota itu ingin menjalin kemitraan erat dengan Inggris di masa depan, dan siap bekerja cepat untuk menegosiasikan hubungan mereka setelah kesepakatan Brexit disetujui.

Inggris akan secara resmi keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret, sementara periode transisi akan berjalan hingga akhir 2020, di mana Brussel dan London diharapkan untuk berunding dan menyimpulkan kesepakatan baru untuk hubungan masa depan mereka. 

Jika tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai, maka "backstop" akan berlaku secara otomatis.

 

KEYWORD :

Jerman Kesepakatan Brexit Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :