Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tidak akan memasukkan program mitigasi bencana dalam satu mata pelajaran khusus.
Menurut Mendikbud, materi yang diterima siswa didik saat ini sudah sarat beban, sehingga penambahan mata pelajaran dalam kurikulum dinilai akan bersifat kontraproduktif.
“Sekarang saja tasnya sudah penuh, masa mau ditambahi. Sekolah jagan jadi tempat pembuangan akhir, kalau ada masalah, masuk kurikulum, lalu selesai. Itu tidak menyelesaikan. Saya tidak sampai hati untuk menambah,” kata Mendikbud dalam taklimat media di kantor Kemdikbud Jakarta, pada Kamis (27/12).
Karena tak jadi mata pelajaran khusus, Mendikbud menyatakan mitigasi bencana akan diitegrasikan ke dalam program penguatan karakter (PPK) yang sudah berjalan.
Nantinya para siswa didik akan diberikan keterampilan dasar-dasar hidup (basic of life skill), baik berupa pengetahuan, informasi, maupun kecakapan, sebagai bekal hidup di Indonesia yang notabene rawan bencana.
Diduga Terkontaminasi, Hampir 12 Persen Rempah India Tidak Penuhi Standar Kualitas dan Keamanan
“Kami usahakan mulai tahun ajaran 2019 (dimulai), tetapi yang harus dipahami ini bukan mata pelajaran. Jadi ada tema-tema terintegrasi atau keterampilan atau pengetahuan yang harus dipahami untuk bisa menjadi warga negara yang baik, termasuk dalam hal ini bela negara,” terangnya.
Mitigasi Bencana Muhadjir Effendy Kurikulum 2019