Seorang yang mengenakan kostum Puskopau yang mengaku bernama Ari. Dialah yang melecehkan pekerjaan jurnalis yang menyebutkan media ecek-ecek (foto: Rusman/jurnas.com)
Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma TNI Novyan Samyoga berjanji akan memberikan teguran keras kepada oknum pengelola taksi Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. "Kepada yang bersangkutan, tentu akan diberikan teguran keras agak tidak mengulangi perbuatannya," ujarnya.
"Sungguh hal yang tidak perlu terjadi. Penertiban taxi kan bisa dilakukan dengan lebih baik. Ini jadi masukan, pengelola taxy di bandara agar menekankan karyawannya," ujar Marsma Novyan.
Hal itu disampaikan melalui WhatsApp yang dikirimkan kepada Pemimpin Redaksi Jurnas.com, Rusman terkait arogansi tidak menyenangkan dan dianggap melecehkan profesinya sebagai jurnalis yang dilakukan dua pria pekerja berbaju tulisan Puskopau di Bandara Halim pada Minggu (31/12).
Dua pria yang mengaku bernama Bobi memaksa Pemred Jurnas.com untuk memperlihatkan ponselnya karena dituduh supir mobil online. Padahal sudah menunjukkan kartu identitasnya sebagai jurnalis. Dan menolak memberikan ponsel karena dianggap privasi. Bahkan dengan gaya "preman" tetap maksa.
"Pemaksaan itu yang gayanya kayak preman. Dia manggil temannya. Saya langsung bilang, silahkan panggil bos kamu sekalian. Ada temannya yang mengaku bernama Ari. Saya sempat tanyakan kenapa di baju tidak ada namanya, mereka malah diam dan tetap maksa minta ponsel," tutur Rusman.
Kemudian, lanjut Rusman, terjadi perdebatan. Bahkan untuk menyakinkan, dia menyebut nama-nama keluarganya. "Lagi-lagi maksa ponsel. Akhirnya saya perlihatkan aplikasi ponsel dan sudah jelas-jelas tidak ada aplikasi pemesanan taksi online. Tapi maksa juga," ujarnya.
Yang namanya Ari, kata Rusman, sempat minta maaf. Tapi yang namanya Bobi, langsung pergi. "Yang bikin saya tambah jengkel, sambil jalan yang namanya Ari bilang, "Media Ecek-ecek". Anjrit!. Aku berpikir ada anak-anak jadi malas ribut," ujarnya.
Rusman mengatakan, pada Selasa (1/1) ada telepon dari Kasubdispen AU, Letkol Sus M. Yuris yang menanyakan kronologis kejadiannya. "Saya langsung jelaskan. Dan dia janji akan segera ambil tindakan secepatnya," ujarnya.
"Masalah ini tidak hanya sekedar selesai dengan cara pelaku minta maaf. Dia telah menghina media yang saya besarkan. Maka dia harus membuat pernyataan sikap terbuka ke media lainnya. Biar pelaku rasakan bahwa membesarkan media tidak dengan cara ecek-ecek. Apalagi masalah ini sudah saya ungkap ke sosial media dan asosiasi tempat jurnas.com bernaung di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)," ujar Rusman.
KEYWORD :Bandara Halim Taksi Online Pelecehan Jurnalis