Selasa, 31/12/2024 00:14 WIB

Mayor Langlands, Guru Kebanggaan Pakistan Meninggal pada Usia 101 Tahun

Mayor, begitu dirinya disapa, meninggal Rabu (2/1) waktu setempat setelah diserang penyakit.

Mayor Langlands, kepala sekolah favorit Pakistan, meninggal pada usia 101 tahun (Foto: Rathavary Duong/Reuters)

Pakistan - Geoffrey Douglas Langlands, seorang perwira Inggris, memutuskan tetap di Pakistan setelah berakhirnya pemerintahan kolonial di India dan menjadi salah satu guru yang paling dihormati, meninggal pada usia 101 tahun di kota Lahore di bagian timur.

Mayor, begitu dirinya disapa, meninggal Rabu (2/1) waktu setempat setelah diserang penyakit, menurut sebuah pernyataan oleh Aitchison College yang berbasis di Lahore, tempat Langlands menjabat sebagai kepala sekolah di sebuah sekolah persiapan.

Langlands mengajar bahasa Inggris dan matematika selama lebih dari enam dekade di Pakistan, dan hidup cukup lama melihat kesuksesan salah seorang muridnya, Imran Khan, yang kini menjadi perdana menteri negara itu.

Lewat akun Twitter miliknya, Khan, yang menjabat pada Agustus 2018, mengatakan sangat  sedih dan terpukul setelah mendengar kabar gurunya, pergi untuk selama-lamanya.

"Selain sebagai guru kami, ia menanamkan cinta untuk terus bergerak dan daerah utara kami pada saya," kata Khan, dilansir  Al Jazeera.

Langlands lahir pada 21 Oktober 1917 di Yorkshire, Inggris. Ia sempat mengabdi sebagai guru di Croydon sebelum bergabung dengan tentara Inggris saat Perang Dunia II pecah pada 1939.

Setelah anak benua India terbagi-bagi, Langlands mengajukan diri untuk tetap di Pakistan untuk melatih tentara negara itu. Pada 1954, ia mulai mengajar di Aitchison College, salah satu perguruan tinggi paling terkenal di negeri itu, atas permintaan Presiden Jenderal Ayub Khan.

Pada akhir 1970-an, ia angkat sebagai kepala sekolah di Razmak Cadet College di Waziristan, yang terletak di dekat perbatasan Afghanistan. Ia pernah diculik pada tahun 1988 dan ditahan selama enam hari oleh anggota suku di daerah tersebut.

Berbicara tentang penculikan Langlands, seorang mantan siswa, Ali Sabtain berkata, "Langlands dulu memberi tahu kami bagaimana ia berjalan lebih cepat daripada para penculik di daerah pegunungan."

"Mereka tidak dapat mengejar ketinggalan, ini adalah bagaimana dia penuh semangat dan penuh kehidupan," tambah Sabtain, yang bekerja sebagai advokat senior di Mahkamah Agung Pakistan.

KEYWORD :

Kabar Duka Geoffrey Douglas Langlands Pakistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :