Jum'at, 27/12/2024 08:57 WIB

Pengetahuan SADARI Kurang Dikenal di Sekolah

Linda Agum Gumelar menyayangkan pengetahuan mengenai Sadari (Periksa Payudara Sendiri) belum dikenal secara luas di institusi pendidikan dasar dan menengah.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta – Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar menyayangkan pengetahuan mengenai Sadari (Periksa Payudara Sendiri) belum dikenal secara luas di institusi pendidikan dasar dan menengah.

Padahal metode tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui kanker payudara sejak dini, juga menekan tingginya angka kanker payudaranya stadium lanjut di Indonesia.

Linda menceritakan, dirinya pernah membandingkan antara sekolah yang berada di pinggiran dan perbatasan, dengan sekolah-sekolah top yang ada di ibu kota Jakarta. Saat ditanya soal Sadari, jawaban yang dia peroleh tak jauh berbeda.

“Tidak cuma sekolah pinggiran dan terpencil, namun juga sekolah top di Jakarta ketika ditanya tentang Sadari, tidak ada yang tahu,” ujar Linda saat menjadi pembicara di STMT Trisakti, Jakarta pada Kamis (17/1).

Linda menyebut sudah pernah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), agar memasukkan mata pelajaran kesehatan reproduksi dalam kurikulum.

“Tapi alasannya selalu sudah penuh kurikulumnya, atau sudah masuk di pelajaran lain,” terang Linda.

Oleh karena itu, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini mendorong agar Sadari gencar disosialisasikan di tengah masyarakat.

Dia berharap, bukan saja masyarakat teredukasi mengenai kesehatan payudaranya, namun juga bisa diajarkan kepada anak-anak.

KEYWORD :

Pengetahuan Sadari Kanker Payudara Kurikulum Sekolah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :