Sabtu, 21/12/2024 21:05 WIB

Guru TIK Jangan Giring Siswa Jadi Programer

Indra Charismiadji mengatakan, kendati belajar materi pemrograman, guru TIK tidak boleh menggiring siswa didik menjadi seorang programer

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta – Guru mata pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dituntut agar selalu kreatif dan inovatif dalam menyiapkan metode pembelajaran di kelas, terutama pada materi pemrograman.

Pengamat sekaligus praktisi pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, kendati belajar materi pemrograman, guru TIK tidak boleh menggiring siswa didik menjadi seorang programer. Pasalnya, hal itu hanya akan membatasi daya kembang anak.

“Walau mereka belajar buat program dan aplikasi, tapi jangan jadikan mereka sebagai programer,” ujar Indra pada Minggu (20/1) di Jakarta.

“Tujuan kita ini melatih daya inovasinya, supaya high order thinking skilli atau HOTS-nya itu muncul. Sehingga jangan sampai guru di kelas hanya mengajarkan program yang sama,” imbuhnya.

Indra mengatakan, siswa di masa depan tak cukup hanya dibekali satu keahlian. Teknologi yang terus berkembang menuntut siapapun memiliki skill yang multi-tasking. Sebab jika tidak demikian, maka pelan tapi pasti akan digantikan oleh robot.

“Coba lihat pekerjaan yang hanya single tasking seperti penjaga booth tol, sekarang sudah digantikan oleh mesin. Sebentar lagi teller bank. Manusia harus di-upgrade dengan pekerjaan yang belum bisa dilakukan mesin,” tegasnya.

KEYWORD :

Guru TIK Indra Charismiadji Materi Pemrograman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :