Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan (foto:UPI)
Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Imran Khan mengatakan Pakistan akan membalas jika India menyerang sebagai tanggapan atas pemboman di wilayah Kashmir yang disengketakan, yang oleh India dipersalahkan atas Pakistan.
Khan menambahkan bahwa dia ingin bekerja sama dalam penyelidikan pemboman bunuh diri pada Kamis, ketika 40 polisi paramiliter India tewas dalam serangan yang diklaim oleh kelompok militan Jaish-e-Mohammad (JeM) yang berbasis di Pakistan.
Ketegangan di antara para tetangga meningkat tajam karena pembunuhan itu. Pihak berwenang Pakistan membantah terlibat dalam serangan itu dan menyerukan intervensi dari PBB.
Diduga Terkontaminasi, Hampir 12 Persen Rempah India Tidak Penuhi Standar Kualitas dan Keamanan
Namun Perdana Menteri India Narendra Modi, yang menghadapi pemilihan umum pada bulan Mei, telah mendapat tekanan untuk membalas dendam dan mengatakan ia telah memberikan pasukan keamanannya kebebasan untuk melakukan respon yang kuat.
Khan, dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu, mencatat seruan di India untuk membalas dendam dan mengatakan dia berharap akal yang lebih baik akan menang.
Mahasiswa Bangladesh Berencana Bentuk Partai Baru untuk Cegah Pemerimtahan Otoriter Berulang
"Jika Anda berpikir bahwa Anda akan melancarkan serangan apa pun terhadap Pakistan, Pakistan tidak akan hanya memikirkan pembalasan, Pakistan akan membalas," katanya dilansir CGTN. "Dan setelah itu kemana perginya?"
PBB sangat prihatin pada meningkatnya ketegangan dan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres tersedia untuk menengahi jika kedua pihak bertanya.
Pendatang Baru Paetongtarn Terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand, Hadapi Tantangan Berat
Sebelumnya, menteri luar negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengirim surat ke Guterres untuk meminta keterlibatan PBB. "Sekretaris jenderal menekankan pentingnya bagi kedua belah pihak untuk melakukan pengekangan maksimum dan mengambil langkah segera untuk de-eskalasi," kata Dujarric.
Amerika Serikat, yang mengecam serangan itu sebagai tindakan keji, telah melakukan kontak dengan India dan Pakistan untuk membahas masalah ini, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Robert Palladino dalam sebuah pengarahan.
Selain itu, Khan menegaskan bahwa Pakistan tidak ada hubungannya dengan serangan bom dan mengatakan siap untuk mengambil tindakan terhadap siapa pun yang ditemukan di belakangnya.
"Jika Anda memiliki intelijen yang dapat ditindaklanjuti yang melibatkan orang Pakistan, berikan itu kepada kami, saya jamin bahwa kami akan mengambil tindakan," kata Khan.
Pasukan keamanan India meningkatkan tindakan keras dalam menanggapi serangan paling mematikan dalam beberapa dekade terhadap pasukan keamanan di wilayah yang disengketakan.
Pemboman hari Kamis dilakukan oleh seorang pria berusia 20 tahun dari sebuah desa di Kashmir India. Orang tuanya mengatakan dia bergabung dengan kelompok militan setelah dipukuli oleh pasukan India pada tahun 2016.
KEYWORD :Perdana Menteri Imran Khan India Pakistan