Kamis, 26/12/2024 23:01 WIB

Mentan Luncurkan I-MACE Dorong Peningkatan Ekspor Nasional

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluncurkan inovasi berbasis aplikasi, yakni I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) atau Peta Komoditas Ekspor Pertanian Indonesia

Aplikasi I-MACE resmi diluncurkan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Kawasan Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (13/03)

Makassar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluncurkan inovasi berbasis aplikasi, yakni I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) atau Peta Komoditas Ekspor Pertanian Indonesia di Kawasan Industri Makassar, Rabu (13/3).

Mentan Amran menyebutkan I-Mace merupakan aplikasi berisi informasi kegiatan ekspor komoditas pertanian di Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian seluruh Indonesia.

"Tujuan dari aplikasi ini agar dapat digunakan Pemerintah Propinsi dalam pembangunan pertanian serta mendorong pertumbuhan komoditas pertanian berorientasi ekspor," kata Amran.

Menurut Amran informasi dari I-MACE bisa dijadikan landasan kebijakan pembangunan pertanian di tiap provinsi, khususnya di sentra-sentra komoditas ekspor.

"Diharapkan juga dapat digunakan untuk mengkaji potensi ekspor dan menyediakan pelaku usaha serta regulasi yang berpihak pada pengembangan agribisnis setempat," tuturnya.

Dengan demikian, lanjut Amran, dengan aplikasi ini Pemerintah Propinsi dapat melihat potensi ekspor di propinsinya dan akan termotivasi untuk mencari jalan agar komoditas di propinsinya bisa tembus pasar ekspor.

"Misalnya saja seperti sarang burung walet (sbw), berdasarkan data Karantina Makassar di tahun 2018 ada 80.971 ton (sbw) yang keluar dari Sulawesi Selatan ke beberapa propinsi yang sebenarnya itu menjadi bahan baku komoditas ekspor di propinsi lain," tuturnya.

"Nah, ini kesempatan bagi pemerintah propinsi Sulawesi Selatan untuk mencari terobosan agar ekspor sarang burung walet dapat keluar langsung dari Makassar, tentu ini akan mengungkit pendapatan daerah bukan," tambahnya.

Senada dengan Mentan Amran, Kepala Karantina Pertanian, Ali Jamil, menyebutkan frekuensi aktivitas ekspor di tahun 2018 yang tercatat di Karantina Makassar sebanyak 3.206 kali penerbitan Phitosanitary Certificate dengan volume 412.924 Ton. Pada trimester pertama di tahun 2019 frekuensi ekspor telah mencapai 474 kali sebesar 138.737 Ton.

“Baru 3 bulan tapi sudah mencapai 30% dari total volume ekspor di tahun 2018, sangat berpotensi untuk bisa menargetkan peningkatan 200 persen,” kata Ali Jamil.

"Bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang ingin menjadi eksportir, produsen produk pertanian namun tidak memiliki pasar, atau pihak yang membutuhkan bimbingan untuk memenuhi persyaratan teknis negara tujuan, Kementan melalui Barantan akan selalu siap mendampingi dan memfasilitasinya melalui program AgroGemilang," tandasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Aplikasi I-MACE Eskpor Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :