Garuda Indonesia
Jakarta, Jurnas.com – Garuda Indonesia sedang mengkaji ulang pemesanan pesawat Boeing 737 MAX 8, pasca tragedi jatuhnya Ethiopian Airlines pekan lalu, yang menewaskan 157 penumpang, pilot, dan kru kabin.
Kepada awak media, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara juga membuka peluang untuk membatalkan seluruh pesanan, mengingat maskapai pelat merah ini masih memiliki pesanan 49 pesawat Boeing 737 MAX 8.
“Belum sampai ke arah sana (pembatalan, Red). Tapi kemungkinan bisa saja. Karena Lion juga sudah batalkan,” kata Ari pada Kamis (14/3) di Jakarta.
Saat ini Garuda Indonesia memiliki satu unit Boeing 737 MAX 8. Namun pesawat tersebut dikandangkan sementara, selagi menunggu pengecekan ulang keselamatan dan keamanan.
Kendati pesawat tersebut tidak beroperasi lagi, Ari mengklaim tidak ada bisnis Garuda Indonesia yang terdampak secara signifikan.
Garuda Indonesia Tingkatkan Frekuensi Penerbangan dari Sydney, Melbourne dan Seoul Menuju Bali
“Kita akan ajukan kompensasi ke Boeing, soalnya ini sudah empat hari tidak beroperasi. Kompensasi kita sedang hitung, termasuk biaya perawatannya selama tidak terbang,” jelas dia.
Kebijakan penundaan sebelumnya sudah ditempuh oleh Lion Air, setelah kecelakaan Lion JT 610 di perairan Karawang pada Oktober tahun lalu, yang menewaskan 189 orang. Untuk diketahui, JT 610 merupakan pesawat Boeing 737 MAX 8.
Dikutip dari Reuters, Direktur Pelaksana Lion Air Daniel Putut menyebut bahwa maskapai juga telah menunda seluruh pengiriman 737 MAX, hingga penerbitan laporan kecelakaan tahun lalu.
KEYWORD :Boeing 737 MAX Garuda Indonesia