Senin, 02/12/2024 13:48 WIB

Satu dari Lima Kematian Disebabkan Pola Makan

Satu dari lima kematian secara global terkait dengan pola makan yang buruk, demikian diungkapkan oleh para ilmuwan

Makanan (Foto: Wikimedia)

New York, Jurnas.com – Satu dari lima kematian secara global terkait dengan pola makan yang buruk, demikian diungkapkan oleh para ilmuwan yang menemukan bahwa konsumsi gula, garam, dan daging yang berlebihan telah membunuh jutaan orang setiap tahun.

PBB sebelumnya memperkirakan hampir satu miliar orang di seluruh dunia kekurangan gizi, sementara hampir dua miliar orang kelebihan gizi.

Tetapi studi terbaru tentang tren diet global, yang diterbitkan dalam The Lancet, menunjukkan bahwa hampir setiap satu dari 195 negara yang disurvei, orang-orang juga makan terlalu banyak jenis makanan yang salah, dan mengonsumsi produk-produk sehat yang tingkatannya sangat rendah.

Sebagai contoh, dunia rata-rata mengkonsumsi lebih dari sepuluh kali jumlah yang direkomendasikan untuk minuman pemanis, dan 86 persen lebih banyak natrium per orang dari jumlah yang dianggap aman.

Studi tersebut, yang meneliti tren konsumsi dan penyakit antara 1990-2017, juga mengingatkan bahwa terlalu banyak orang makan terlalu sedikit biji-bijian, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk mempertahankan gaya hidup sehat.

Dari 11 juta kematian yang disebabkan oleh pola makan yang buruk, sejauh ini pembunuh terbesar adalah penyakit kardiovaskular, yang sering disebabkan atau diperburuk oleh obesitas.

“Studi ini menegaskan apa yang dipikirkan banyak orang selama beberapa tahun, bahwa pola makan yang buruk bertanggung jawab atas lebih banyak kematian daripada faktor risiko lain di dunia,” kata penulis studi Christopher Murray, yang juga direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington.

“Penilaian kami menunjukkan bahwa faktor risiko utama dalam diet adalah asupan natrium yang tinggi, atau asupan makanan kesehatan yang rendah,” ujar dia.

Sebelumnya, pada Januari lalu konsorsium tiga lusin peneliti menyerukan perubahan dramatis terkait pola makan.

Laporan EAT-Lancet mengatakan, populasi global harus makan sekitar setengah dari daging dan gula merah, dan dua kali lebih banyak sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan, guna mencegah epidemi obesitas di seluruh dunia, dan menghindari perubahan iklim "katastropik".

Penulis studi pada Kamis (4/4) mencatat bahwa ketimpangan ekonomi merupakan faktor dalam pilihan makanan yang buruk di banyak negara.

KEYWORD :

Pola Makan Diet Sehat Penyebab Kematian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :