Presiden Sudan, Omar Al-Bashir (Foto: Minasse Wondimu Hailu/Anadolu Agency)
Khartoum, Jurnas.com - Presiden Suriah Omar al-Bashir lengser dari jabatannya setelah dikudeta oleh militer pada Kamis (11/4). Kabarnya, saat ini sedang dilakukan pembentukan dewan militer, untuk mengambil alih kekuasaan selama masa transisi.
“Ada konsultasi untuk membentuk dewan militer guna mengambil alih kekuasaan setelah Presiden Bashir turun,” kata Menteri Produksi dan Sumber Daya Ekonomi Adel Mahjoub Hussein di Darfur Utara.
Sumber-sumber internal Sudah mengonfirmasi laporan tersebut, dan mengatakan kepada Reuters bahwa kediaman Bashir saat ini berada di bawah penjagaan ketat oleh pihak keamanan.
20 Bulan Kudeta Militer, 6.337 Warga Sipil Tewas
Lebih lanjut, televisi pemerintah mengatakan bahwa militer akan membuat pengumuman segera, sementara pasukan terus dikerahkan di Khartoum.
“Angkatan bersenjata akan segera menyampaikan pernyataan penting. Bersiaplah untuk itu,” demikian pengumuman televisi setempat.
Diketahui, militer dan dinas keamanan mengerahkan pasukan di sekitar kementerian pertahanan, jalan-jalan utama, dan jembatan ibukota. Di saat bersamaan, ribuan orang berbondong-bondong menyuarakan protes anti-pemerintah di luar kementerian, menurut seorang saksi mata.
Puluhan ribu orang Sudan turun ke jalan-jalan di pusat Khartoum dengan gembira, menari dan meneriakkan slogan-slogan anti-Bashir. Para pengunjuk rasa di luar kementerian pertahanan meneriakkan, “Sudah jatuh, kami menang.”
Presiden Sudan Omar al-Bashir Kudeta Militer