Minggu, 22/12/2024 13:08 WIB

Aktivis 98 Desak KPK, PPATK, KPU, dan Bawasku Usut Dugaan Dana Asing ke Sandiaga

Misi suci kita adalah, bagaimana memastikan agar Pilpres dan Pileg ini berjalan damai, transparan tanpa politik uang, kita ingin menjaga politik yang bermartabat.

Aktivis 98 tapat di Jakarta

Jakarta, Jurnas.com - Puluhan aktivis 1998 mengaku resah atas massifnya pemberitaan yang menyebut adanya aliran dana asing ke Cawapres 02 Sandiaga Uno.

"Kami sebagai aktivis 98 yang melahirkan reformasi merasa resah. Kami melihat beredarnya informasi secara massif di medsos. Yang intinya terjadi transaksi keuangan dari luar kr salah satu calon yang bernama Sandiaga Uno," ujar salah satu penggagas Forum Rembuk Nasional Aktivis 98 (FRNA`98) Wahab Talaohu, Restoran Tjikini Lima, Jl. Cikini 1 No.5, Menteng Jakpus, Selasa, 16 April 2019.

Aktivis 98 yang bergabung adalah Sayed Junaidi Rizaldi, Abdullah Taruna, Hengki Irawan, Elly Salomo, Adian Napitupulu, Nuryaman Hariyanto, Ferdinand Arie Purnama, Akhir Nasution, Fendi Mugi, dan Azmi Abubakar.

Dijelaskan Wahab, jika diakumulasi jumlah dana asing yang diduga masuk ke Sabdiaga mencapai triliunan rupiah. Karena itu, ia mendesak pihak terkait segera mengungkap secara transparan agar tidak merusak jalannya demokrasi.

"Misi suci kita adalah, bagaimana memastikan agar Pilpres dan Pileg ini berjalan damai, transparan tanpa politik uang, kita ingin menjaga politik yang bermartabat," jelasnya.

Wahab dan para akyivis 98 merasa terganggu, dan muncul rasa curiga, jangan-jangan ini bagian dari money politik atau money laundring.

"Maka kami mendesak aparat terkait harus bertindak cepat, baik KPU, Bawaslu, KPK, PPATK. Malah kami mendesak keras PPATK wajib proaktif kalau ada informasi atau laporan, mereka harus merespon, menyelidiki, dan investigasi," tegasnya.

Ia juga menyayangkan PPATK hanya mengklarifikasi bahwa sumber informasi itu tidak dari mereka. Padahal klarifikasi semacam ini tidak cukup untuk mengungkap fakta secara terang.

Kata Wahab, PPATK semeatinya melakukan penyelidikan dan hasilnya dilaporka ke KPK, agar KPK bertindak segera supaya pemilu benar benar bersih.

"Masalah ini jangan diangap sepele. Jangan ada pembiaran yang akhirnya rakyat yang diadu. Dengan kekuatan besar ini rakyat bisa saling berantem dan bisa chaos," tegasnya.

Sebelumnya, Komunitas Perhati Politik Indonesia (Kopi) menduga calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menerima aliran dana dari perusahaan asing.

Adapun ketiga perusahaan yang diduga mengucurkan dana ke rekening Sandiaga tersebut untuk kepentingan biaya kampanye di Pilpres 2019.

Ketiga perusahaan yang berasal dari luar negeri itu yakni Uno Capital Holding INC, Reksadana Schroder USD Bound Found dan Ace Power Investment Limited.

KEYWORD :

Aktivis 98 Aliran Dana Asing Sandiaga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :