Anggota Hizbullah mengawal konvoi pengungsi Suriah di kota perbatasan Arsal, Lebanon, 12 Juli 2017 (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Libanon telah memperingatkan rezim Tel Aviv untuk tidak meluncurkan agresi militer baru terhadap negaranya, menekankan bahwa pasukan Israel akan dihancurkan jika Israel nekat melakukannya.
Berbicara kepada para pendukungnya melalui siaran pidato televisi yang disiarkan langsung dari ibukota Libanon Beirut pada Kamis malam, Sayyed Hassan Nasrallah menampik kemungkinan perang Israel baru di Lebanon musim panas ini, menggambarkan spekulasi tersebut dan laporan media terkait sebagai "perang psikologis."
“Semua orang di Israel tahu bahwa perang apa pun di Libanon harus tegas dan cepat. Hizbullah tetap cukup mampu dan sepenuhnya ditentukan terlepas dari sanksi yang dijatuhkan padanya. Rezim Zionis (Israel) khawatir meluncurkan perang baru, bahkan di Jalur Gaza yang terkepung, apalagi Libanon. Semua batalion Israel akan dihancurkan di bawah mata media arus utama dan seluruh dunia, jika mereka berani memasuki Libanon. Kami tidak akan berkompromi pada satu pun sedikit pun dari tanah Lebanon," ujar Nasrallah dilansir PressTV.
Mengomentari kehadiran para pejuang Hizbullah di Suriah yang berdekatan, Nasrallah mengatakan para pejuang itu telah memasuki Suriah untuk menggagalkan konspirasi AS, Israel dan Saudi di sana, dengan menyatakan, apa yang terjadi di Suriah adalah skema banyak sisi, dan bukan perubahan untuk demokrasi.
Kepala Hizbullah kemudian menyalahkan negara-negara Arab Teluk Persia tertentu karena menyalurkan uang dan amunisi kepada kelompok teroris Daesh, menekankan bahwa Takfiris tidak mungkin mampu membanjiri sebagian besar tanah di Irak dan Suriah tanpa dukungan dan liputan media mereka.
“Amerika Serikat dan Arab Saudi menciptakan dan mensponsori Daesh. Salah satu tujuan utama Barat dalam hal ini adalah mengalahkan Hizbullah. Daesh diciptakan oleh Washington dan ditugasi untuk berdiri melawan semua orang yang menghadapi plot AS-Israel di wilayah tersebut. Inilah yang telah diakui oleh pejabat Amerika sendiri," katanya.
Nasrallah mengatakan Daesh diciptakan dalam upaya untuk memberi Pentagon alasan untuk mengirim pasukan militer ke Irak dan Suriah.
"Daesh telah melayani AS, Israel dan musuh-musuh lain bangsa kita. Itu telah menghancurkan beberapa tentara dan masyarakat di wilayah tersebut. Pakaian teror masih tetap menjadi ancaman karena ideologinya bertahan dan sel-sel yang tidurnya dapat dibangkitkan, ”katanya.
KEYWORD :Pejuang Hizbullah Pasukan Israel