Sabtu, 23/11/2024 04:38 WIB

"Fashion ForWords" Medium Busana yang Membebaskan

Fashion ForWords mengeksplorasi medium fashion untuk menyuarakan isu kebebasan berekspresi.

Fashion ForWords mengeksplorasi medium fashion untuk menyuarakan isu kebebasan berekspresi (Foto: Fashion ForWords)

Jakarta, Jurnas.com - Fashion ForWords, sebuah ajang fesyen yang digagas oleh InterSastra, dengan dukungan Koalisi Seni Indonesia dan Kedutaan Besar Norwegia, resmi dibuka.

Bagian dari Creative Freedom Festival 2018-2019, Fashion ForWords mengeksplorasi medium fashion untuk menyuarakan isu kebebasan berekspresi.

Awal tahun ini, RUU Permusikan ramai menimbulkan kontroversi karena pasal-pasal yang dinilai berpotensi membatasi kreativitas dan mengkriminalisasi pekerja musik hanya karena karyanya tidak disukai oleh penguasa.

Selain itu, sejak 2015 kembali banyak terjadi penyerangan terhadap acara-acara budaya dan diskusi. Pada 2016 Komisi Penyiaran Indonesia mengedarkan surat yang melarang stasiun televisi menampilkan `pria yang kewanitaan`, salah satu contoh pengekangan terhadap tubuh dan ekspresi gender serta seksualitas.

Semua ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi warga negara. Ide untuk Fashion ForWords ini muncul setelah novelis Eliza Vitri Handayani mendapat kabar bahwa peluncuran novelnya From Now On Everything Will Be Different di Ubud Writers & Readers Festival 2015 telah dibatalkan karena adanya keberatan dari polisi.

Untuk menanggapi pembatalan tersebut, Eliza melakukan protes dengan pakaian, yakni kaos yang disablon dengan kutipan-kutipan novelnya.

Dari situ Eliza ingin melakukan eksplorasi yang lebih luas lagi. Ia terpikir, kenapa dunia sastra dan fesyen sangat terpisah, padahal pakaian dan pikiran sama-sama sering dibatasi dan diseragamkan di negara kita.

"Aku ingin bekerja bersama seniman-seniman yang punya perhatian serupa, aku ingin tahu belenggu apa saja yang mereka rasakan, dan bagaimana busana dapat menjadi medium pembebasan,” kata Eliza, yang juga pendiri InterSastra dan penggagas serta pengarah acara Fashion ForWords.

Bertempat di Cemara 6 Galeri-Museum, rangkaian acara Fashion ForWords terdiri dari pentas fashion di malam pembukaan yang dilanjutkan dengan pameran karya dari 30 April hingga 18 Mei 2019. Selain itu, direncanakan lokakarya dan diskusi bersama seniman pada 4, 12, dan 18 Mei 2019.

Fashion ForWords dibuka secara resmi oleh perancang busana ternama Auguste Soesatro. Rangkaian acara diawali dengan sebuah pentas fesyen yang disutradarai oleh Heliana Sinaga, dan menampilkan karya-karya dari empat seniman: Ayudilamar, A. Andamari, Wangsit Firmantika, dan Kolektif As-Salam.

Kurator untuk Fashion ForWords, Ika Vantiani, memilih seniman-seniman tersebut berdasarkan perspektif kemanusiaan pada karya kreatif mereka.

KEYWORD :

Fashion ForWords Fashion Membebaskan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :