Sejumlah kendaraan pemudik memadati ruas tol Cipali Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6/2017). ( Foto: Ant/Dedhez Anggara)
Jakarta, Jurnas.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonnesia (YLKI) menyebut tingginya harga tiket pesawat, sebagai salah satu pemicu kemacetan mudik lebaran tahun ini.
Terbukti, kata Ketua YLKI Tulus Abadi, telah terjadi lonjakan signifikan pemudik yang melalui jalan tol. Bahkan, diprediksi 40 persen akan melewati tol, khususnya tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.
"Pemicu terhadap hal ini minimal ada tiga, yakni pertama, harga tiket pesawat yang dirasa mahal, membumbung tinggi; kedua, euforia ingin menggunakan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera; dan ketiga, jalan tol dianggap jalan alternatif yang aman dan nyaman," terang Tulus pada Jumat (31/5) di Jakarta.
YLKI menganalisis, saat meninjau persiapan mudik lebaran selama dua hari sejak Kamis (30/5) hingga Jumat (31/5), ruas tol Jakarta-Cikampek nyaris lumpuh.
Sepanjang tol Jakarta-Cikampek, lanjut Tulus, kendaraan tersendat. Bahkan, di area Cikarang Utama, pemudik tertahan hingga empat jam.
"Padahal sudah dibantu dengan jurus contra flow, bahkan one way traffic. Pertanyaannya, kenapa jurus itu tidak ampuh mengatasi kemacetan di ruas Japek (Jakarta-Cikampek, Red)?" ujar Tulus.
Tulus menambahkan, kebijakan contra flow dan one way justru mulai terasa manfaatnya selepas pintu tol Cikampek Utama, saat hendak memasuki ruas Cipali.
Namun di sejumlah titik di ruas Cipali juga mengalami kemacetan, terutama saat pemudik akan berpindah lajur untuk masuk ke arus contra flow atau one way.
"Bahkan pelambatan arus juga masih terasa sampai ke KM 379 di area Batang," ungkap dia.
Karena itu, YLKI menyarankan pemerintah melakukan sosialisasi melalui media sosial, agar pemudik bisa menggunakan jalan alternatif non tol, sehingga tidak sampai memenuhi jalan tol.
KEYWORD :YLKI Info Mudik Tiket Pesawat