Sabtu, 21/12/2024 21:21 WIB

Pemimpin ISIS di Yaman Diciduk Pasukan Khusus

Koalisi militer Arab di Yaman menyebutkan, pasukan khusus Saudi dan Yaman telah menangkap kepala jaringan ISIS di Yaman

Pasukan khusus koalisi Arab Saudi dan Yaman (foto: The National)

Jakarta, Jurnas.com - Koalisi militer Arab di Yaman menyebutkan, pasukan khusus Saudi dan Yaman telah menangkap kepala jaringan ISIS di Yaman, Selasa (25/06) waktu setempat.

Abu Osama Al Muhajer, pemimpin ISIS di Yaman, serta operator keuangan kelompok itu dan anggota lainnya, yang tidak disebutkan namanya, ditangkap dalam serangan di sebuah rumah yang sedang diawasi.

Pernyataan koalisi yang dirilis di kantor berita pemerintah Saudi, SPA, tidak menyebutkan di mana orang-orang itu ditahan atau di mana mereka ditangkap. Senjata, amunisi dan perangkat telekomunikasi juga disita selama operasi.

"Operasi itu berlangsung selama 10 menit dan merupakan perpanjangan dari kerja sama erat antara Arab Saudi dan pemerintah Yaman untuk memerangi dan membongkar jaringan-jaringan teror," ujar juru bicara koalisi Col Turki Al Malki dikutip The National, Rabu (26/06).

Al Malki mengatakan, pasukan khusus telah memantau anggota ISIS selama beberapa bulan sebelum serangan itu dan mengambil semua tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil.

"Operasi itu merupakan kerugian besar bagi cabang ISIS di Yaman, dan itu melengkapi upaya Kerajaan untuk memerangi terorisme dalam segala bentuknya," katanya.

Koalisi Arab melakukan intervensi untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pada tahun 2015, setelah diusir dari ibukota Sanaa oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Secara terpisah pada hari Selasa, Kolonel Al Malki mengatakan bahwa peningkatan serangan Houthi baru-baru ini terhadap Arab Saudi menunjukkan pengaruh Iran yang semakin besar terhadap para pemberontak.

Sebuah pesawat tak berawak pemberontak menghantam bandara Abha di Arab Saudi selatan pada Minggu malam, menewaskan seorang warga sipil Suriah dan melukai beberapa orang lainnya. Serangan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah rudal pemberontak menghantam bandara yang sama, melukai 26.

"Kaum Houthi telah menerima berbagai jenis senjata yang diselundupkan ke Yaman dari rezim Iran, ini merupakan upaya untuk memprovokasi Koalisi Arab," kata Kolonel Al Malki. "Kami akan membalas dengan menerapkan hukum internasional."

Koalisi akan mengambil tindakan segera dan tepat waktu untuk mencegah milisi teroris ini dan memastikan perlindungan warga sipil dan properti mereka.

Pemberontak telah mengintensifkan serangan rudal dan pesawat tak berawak melintasi perbatasan dalam beberapa pekan terakhir dan mengatakan bahwa bandara di negara-negara anggota koalisi adalah target yang valid.

KEYWORD :

Pemimpin ISIS Pasukan Khusus Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :