Garuda Indonesia
Jakarta, Jurnas.com - Masyarakat Sadar Wisata (Masta) menilai dilaporkannya Rius Vernandes dan tunangannya Elwiyana Monica ke aparat kepolisian sudah benar dan tepat.
Sekjen Masyarakar Sadar Wisata (Masata) Andi Azwan mengatakan, jika ditelaah mendalam, sangat tidak etis adanya unggahan video youtube dan Insta Story di akun Rius Vernandes terkait sesuatu yang mendeskreditkan Garuda. Kenapa?
"Elwiyana Monica ternyata bekerja sebagai pramugari di maskapai penerbangan Singapore Airlines (SQ). Elwiyana merupakan tunangan Youtuber, Rius Vernandes," ujar Azwan.
Ia menjelaskan, publik perlu tau bahwa Rius juga disinyalir Key Opinion Leaders (KOL) maskapai nasional negara lain.
"Sulit rasanya membayangkan Rius bakal objektif melakukan review penerbangan jika benar dia bekerja di maskapai luar Indonesia," jelas Azwan dalam keterangannya, Rabu, 17 Juli 2019.
Pihak Garuda Indonesia telah melaporkan Rius dan Elwiyana atas dugaan pencemaran nama baik. Karena, melalui akun Instagram-nya, @rius.vernandes, Rius mengunggah Insta Story soal menu makanan yang ditulis tangan di kelas bisnis Garuda Indonesia, pada Sabtu (13/7/2019) malam.
Rius juga mengunggah video penjelasan di kanal Youtube-nya dengan judul "Yang Sebenarnya Terjadi di Balik Menu Tulisan Tangan Garuda Businees Class". Dalam video berdurasi 21 menit 7 detik, Elwiyana terlihat duduk di sebelah lorong, sedangkan Rius di pinggir jendela.
"Saya sudah nonton video itu. Secara khusus saya menyoroti beberapa ucapan Elwiyana tatkala Rius merekam video," jelas Azwan.
Ia menyontohkan, ketika Elwiyana nyeletuk, "Oh berarti emang gak ada (menu)." saat awak kabin membagikan menu di kertas bertulis tangan kepada penumpang lain.
Giliran tiba di bangku Rius dan Elwiyana, Elwiyana yang memegang kertas menu bertulis tangan. Sementara Rius menyorot menu tersebut. Coba kita lihat dan dengar, pramugari sudah minta maaf ke Rius dan Elwiyana soal menu yang ditulis tangan. Karena, dalam proses pencetakan.
Elwiyana juga sempat berkomentar ke Rius. "Gue mikirnya gini, `anjir business class masak enggak ada menu sih, pakai kartu tulisan tangan`. Tapi waktu cabin crewnya approach untuk menjelaskan lagi printing, disitu gue merasa kehangatannya. Human touch tuh tetap lebih penting. Daripada lo punya menu tapi judes banget."
Selanjutnya, Elwiyana memang menyatakan tak kecewa dengan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional Indonesia. Meski begitu, Elwiyana kembali menekankan pentingnya kartu menu.
"Jadi bagi saya, hal ini tidak etis. Bagaimana pun, Elwiyana itu pramugari Singapura Airlines (SQ)," tegas Azwan.
Dengan dasar ini, Azwan atas nama Sekjen Masata berharap pihak kepolisian menelusuri motif dari konten yang dibuat Rius. Baik di akun Instagram maupun Youtube.
"Ini mengacu latar belakang Rius dan Elwiyana. Jangan sampai konten itu ternyata terafiliasi dengan pesaing bisnis. Sebab nanti patut diduga, ada indikasi bagian dari persaingan bisnis penerbangan," tegasnya.
Di video Youtube, la jut Azwan, Rius terang-terangan kecewa atas menu bertulis tangan, termasuk habisnya stok wine. Khusus mengenai menu, Rius membandingkan pengalamannya saat menumpangi sejumlah maskapai penerbangan internasional.
Kata Azwan, dalam videonya Rius menilai, kartu menu enggak seharusnya lagi dalam pencetakan. Sedangkan di Instagramnya, Rius memberikan tanda tepuk jidat. Asumsi saya, Rius menganggap tak adanya kartu menu adalah kekonyolan.
"Postingan Rius kurang bijak. Jangan lah kita mencari popularitas dari kekurangan pihak tertentu dengan alasan hak konsumen lakukan kritik. Ingat, kalau memang Rius atau Elwiyana merasa ada kejanggalan, sampaikan sesuai jalur apalagi kalau yan bersangkutan cinta Garuda, beri masukan langsung. Bukan mengumbar sesukanya di media sosial. Semoga jadi pelajaran bagi kita semua," tegas Azwan.
Rius kini dipanggil kepolisian sebagai saksi untuk diminta keterangannya, Rabu (17/7). Di akun Instagramnya, Rius membantah melakukan pencemaran nama baik.
Masata Rius Garuda Pramugari Singapura Airlines Diskreditkan Garuda