Wagub Bali, Cok Ace didampingi Asisten Administrasi Umum Wayan Suarjana mengikuti persembahyangan serangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih Pura Dalem lan Pura Prajapati di Desa Tajen, Kec. Penebel, Tabanan, Rabu (31/7).
Bali, Jurnas.com - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati didampingi Asisten Administrasi Umum Wayan Suarjana mengikuti persembahyangan serangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih Pura Dalem lan Pura Prajapati di Desa Tajen, Kec. Penebel, Tabanan, Rabu (31/7).
Dalam sambrawacananya, Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini menyampaikan pentingnya kesadaran masyarakat untuk berdana punia sebagai bentuk angayu bagia umat atas rejeki yang diperoleh guna mendukung penyelenggaraan upacara keagamaan dilingkungan desa tempat dimana kita tinggal.
"Mari kita tingkatkan kesadaran kita untuk berdana punia, sedikit kita punya sedikit kita puniakan, semakin banyak rejeki yang kita dapat semakin banyak kita puniakan. Ini sangat berarti, harus ada bagian jerih payah kita dalam penyelenggaraan upacara keagamaan, sebagai bentuk rasa bhakti dan syukur kita kehadapan TYME, " ujar Wagub Cok Ace.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace menyatakan bahwa, menyelenggarakan sebuah yadnya harus berlandaskan tiga hal penting yakni pikiran, kemampuan, dan kepatutan.
“sebuah karya harus diawali oleh sebuah pikayun atau pikiran, yakni seluruh krama sepakat menyatukan pikiran untuk menggelar upacara, didukung adanya kemampuan, serta yang terpenting kepatutan yang kita dapat dari para Brahmana, baru satu upacara bisa digelar. Untuk itu ketiganya harus ada dan dijalankan dengan baik maka jadilah karya tersebut sebuah Yadnya Suci yang tulus ikhlas," bebernya.
Disamping itu, sejalan dengan visi Nangun Sad Kerthi Loka Bali yang dilaksanakan Pemprov Bali dalam menjaga alam Bali, manusia beserta kebudayaannya, Wagub Cok Ace juga menyatakan Pemprov Bali mendukung pelaksanaan upacara keagamaan serta mengajak masyarakat untuk melestarikan seni, budaya, adat istiadat Bali yang menyatu dengan pelaksanaan agama dalam kehidupan sehari-hari.
“Upacara ini juga sesuai dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali yaitu menjaga keseimbangan dari segi Sekala lan Niskala, untuk itu karya-karya seperti ini harus tetap dilaksanakan, dijaga dan dilestarikan," pungkasnya.
Disisi lain, Ketua Panitia Karya Wayan Sutarga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Wagub Cok Ace beserta undangan lainnya. Ia pun menyampaikan upacara Ngenteg Linggih dilaksanakan setelah usainya pembangunan seluruh pelinggih Pura Dalem lan Prajapati Desa Tajen yang diempon oleh sekitar 517 kk, atau sekitar 2.300 jiwa.
Pembangunan dan upacara diperkirakan menelan biaya sekitar 1, 3 miliar, dan berkat urunan, punia serta bantuan dari pemerintah sudah terkumpul dana sekitar 1,2 miliar, sehingga ia masih perlu mengusahakan kekurangannya. Dengan adanya bantuan dari Pemprov Bali, Ia menyatakan beban yang ditanggung warganya sangat diringankan.
Pada kesempatan itu, Wagub Cok Ace juga berkesempatan mengikuti prosesi Nagingin Pulo Kerthi, sebagai salah satu sarana upakara utama dalam upacara Ngenteg Linggih. Dalam upacara yang turut dihadiri DPR RI dapil Bali Made Urip, Wagub Cok Ace juga menyerahkan bantuan sosial dan punia senilai 200 juta lebih yang diharapkan dapat meringankan biaya penyelenggaraan upacara.
KEYWORD :Info Bali Gubernur Bali Wayan Koster