Direktur Sistem Inovasi, Ophirtus Sumule saat melakukan sesi wawancara bersama media
Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Sistem Inovasi Kemenristekdikti melaksanakan Workshop Klaster Inovasi yang diselenggarakan di di Hotel Aryaduta pada 1-2 Agustus 2019.
Acara yang dihadiri oleh tujuh penerima Program Pendanaan Perumusan, Pendampingan dan Implementasi Klaster Inovasi Tahun Anggaran 2019 tersebut diselenggarakan untuk menindaklanjuti Program Klaster Inovasi yang telah berlangsung sejak tahun 2017 lalu.
Adapun ketujuh penerima tersebut adalah PUD Pala Maluku Utara, Kopi Arabika Sulawesi Selatan, Madu Lombok Utara NTB, Klaster PUD Nilam Aceh, Klaster PUD Gula Aren Sulawesi Selatan, Klaster PUD Kakao Sulawesi Tenggara, dan Klaster PUD Lada Putih Bangka Belitung.
Direktur Sistem Inovasi, Ophirtus Sumule, mengatakan fokus program klaster inovasi pada tahun 2019 adalah terbentuknya industri PUD berbasis kolaborasi, terjadinya aktifitas produksi, adanya peningkatan nilai tambah terhadap PUD serta terjadinya akuisisi dan difusi teknologi.
Namun permasalahannya, lanjut Ophirtus, kapasitas pengelola klaster inovasi masih terbatas dalam hal pengelolaan industri dan mengembangkan usaha.
"Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diadakanlah Workshop Klaster Inovasi yang turut mengundang pakar dari Astra Ventura, pelaku bisnis agro, dsb," kata Ophirtus.
Dalam workshop yang dihadiri oleh sekitar 6O orang yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, bisnis, akademisi, dan komunitas dari masing-masing klaster inovasi turut juga diperkenalkan RCIMS (Ristek Cluster Innovation Management System) yang merupakan sistem manajemen informasi monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan klaster berbasis kolaborasi.
"RCIMS diharapkan dapat menjadi media dalam memonitoring perkembangan dan aktifitas klaster," ujarnya.
Pada workshop tersebut juga dilakukan persiapan pameran produk inovasi hasil klaster inovasi tahun 2019 yang akan dipamerkan pada RiTech Expo, Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada 25-28 Agustus 2019 mendatang di Bali.
Sementara itu, Kepala Seksi Wahana Inovasi, Nuhansyah Harahap, dalam laporannya menyampaikan bahwa di tahun 2019 ini, Program Klaster Inovasi telah memasuk tahun ke-3 pelaksanaan.
"Program ini mendapatkan respon yang cukup positif dari semua unsur pembangunan di daerah karena melalui program klaster inovasi diharapkan dapat dihasilkan dampak yang signifikan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Selain itu, tambah Nuhansyah, klaster inovasi juga menambah penyediaan lapangan pekerjaaan yang berdampak kepada daya saing daerah melalui kegiatan kolaboratif antara akademisi, bisnis, pemerintah dan komunitas dalam peningkatan daya saing produk unggulan daerah melalui inovasi.
KEYWORD :klaster Inovasi Ophirtus Sumule