Perwira polisi pertahanan Gibraltar menjaga kapal tanker Iran, Grace 1 yang di tahan di lepas pantai Gibraltar, Spanyol selatan. (Foto: Reuters)
Teheran, Jurnas.com - Kapal Tanker Grace 1 yang berganti nama menjadi Adrian Darya 1 Iran, merangsek meningkalkan Selat Gibraltar setelah ditahan sekitar satu bulan oleh marinir Inggris.
Koordinat kapal melalui lama Lalu Lintas Laut mengatakan, kapal tanker besar itu sudah meninggalkan perairan teritorial Gibraltar dan berlayar menuju tujuan yang tidak diketahui di Mediterania.
Duta Besar Iran untuk London Hamid Baeidinejad juga mengkonfirmasi, kapal tanker itu sudah memulai perjalanannya di perairan internasional setelah tahan di Gibraltar selama 45 hari.
Pasukan angkatan laut Inggris secara ilegal menahan Grace 1, dan muatannya 2,1 juta barel minyak di Selat Gibraltar pada 4 Juli dengan dalih kapal tanker itu membawa minyak mentah ke Suriah yang berada di bawah sanksi unilateral Eropa.
Raih Hidup Sehat Sampai Usia Lanjut
Teheran membantah klaim London bahwa kapal tanker itu menuju ke Suriah dan mengecam penyitaan itu sebagai pembajakan.
Pada Kamis lalu , pemerintah Gibraltar mengumumkan akan melepaskan kapal tanker Grace 1 meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk tetap menahan kapal tersebut.
Pengumuman itu datang tepat sebelum Departemen Kehakiman AS (DOJ) meluncurkan surat perintah untuk penyitaan kapal Iran tersebut.
Pemerintah Gibraltar mengatakan, pihaknya menolak permintaan Washington untuk menahan kapal tangker itu, dengan alasan sanksi AS terhadap Iran tidak berlaku di Uni Eropa.
Awal pekan ini, Iran mengumumkan mengganti nama Grace 1 menjadi Adrian Darya karena Panama tidak ingin kapal tersebut terdaftar atas nama negaranya pasca ditahan Inggris di Gibraltar. Kapal Adrian Darya akan mengibarkan bendera Iran.
Baeidinejad membantah klaim bahwa perubahan nama kapal tanker itu bertujuan menghindari sanksi AS.
Baeidinejad menjelaskan, menurut peraturan maritim, ketika sebuah kapal mengibarkan bendera suatu negara yang terdaftar secara resmi, maka kapal tersebut harus diberi nama yang dipilih oleh negara tersebut.
"Wajar saja, dengan didaftarkannya kapal ini sebagai (milik) Iran, maka dipilihlah nama Iran yang baru untuk (kapal) tersebut," tulis Baeidinejad lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (18/8).
Grace 1 Iran Amerika Serikat