Kamis, 26/12/2024 18:14 WIB

Undangan Ratu Hemas Dicabut, Sekjen DPD RI Harus Belajar Birokrasi

Sekjen DPD RI Reydonnyzar Moenek diminta untuk belajar birokrasi dan netral. Semestinya, Reydonnyzar Moenek tidak terjerumus dalam peta konflik yang terjadi di DPD RI.

Sekjen DPD RI, Reydonnyzar Moenek

Jakarta, Jurnas.com - Sekjen DPD RI Reydonnyzar Moenek diminta untuk belajar birokrasi dan netral. Semestinya, Reydonnyzar Moenek tidak terjerumus dalam peta konflik yang terjadi di DPD RI.

Demikian disampaikan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, ketika dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (22/8). Menurutnya, Donny sapaan akrab Reydonnyzar Moenek terbentur peta konflik antara pimpinan DPD RI Oesman Sapta dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas.

"Itu tadi antara kebimbangan cantolan lama sama cantolan baru, harusnya Sekjen ini belajar birokrasi. Harusnya birokrasi itu netral tidak perlu konflik dengan siapapun, dia harusnya menjalankan aturan saja," kata Refly.

Hal itu menyikapi pencabutan undangan terhadap Ratu Hemas saat sidang Tahunan DPR-DPD. Dimana, surat undangan kepada Ratu Hemas didistribusikan sejak tanggal 9 Agustus 2019. Namun, surat undangan tersebut kemudian dicabut setelah dilakukan penyisiran final oleh Sekjen DPD RI pada tanggal 15 Agustus 2019.

Semestinya, kata Refly, Sekjen DPD RI tidak mengirimkan surat undangan kepada Ratu Hemas. Hal itu jika BK DPD sudah secara resmi melakukan pemecatan terhadap istri Sultan Hamengkubuwono X itu.

"Logikanya kan kalau sudah diberhentikan tentu ngga diundang. Tapi masalahnya Hemas ini kan kontroversial, ini hubungan sama OSO," katanya.

Namun, kata Refly, Sekjen DPD RI tampak terlihat bimbang untuk mengirimkan undangan kepada Ratu Hemas. Mengingat, kepemimpinan Oesman Sapta yang tinggal beberapa bulan lagi.

"Sekjen sedang bimbang, pertama kekuasaan OSO dua bulan lagi dan ngga terpilih, sementara Hemas terpilih. Kesanya lebih pada kebimbangan karena satu dua bulan lagi habis, sementara Hemas terpilih lagi," katanya.

Sebelumnya, Donny berdalih, ribuan surat undangan yang harus dikirim menjadi salah satu penyebab keteledoran Sekjen DPD RI melayangkan undangan kepada Ratu Hemas. Sebagai manusia, menurutnya hal yang wajar melakukan kesalahan tersebut.

"Bayangkan kompleksitas yang harus kami hadapi dengan menulis 3.100 undangan. Kita kayak mau manten aja, mohon maaf ada yang ketelingsut itulah sebetulnya tingkat ketelitian, itu lumrah dan wajar namanya juga manusia," kata Donny, saat jumpa pers, di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (21/8).

KEYWORD :

Sekjen DPD RI Reydonizar Monoek Ratu Hemas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :