Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington, DC, 1 Agustus 2019. (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berjanji akan menanggapi secara cepat keputusan China memberlakukam tarif pembalasan terhadap barang-barang Amerika senilai USD75 miliar.
Kebijakan China pada Jumat (23/6) terjadi setelah AS meluncurkan tarif tambahan USD300 miliar barang China, termasuk barang elektronik konsumen. Tarif tambahan China berkisar dari 5 persen hingga 10 persen pada 5.078 barang dari AS.
Lewat cuitannya, Trump meminta kepada perusahaan-perusahaan AS untuk berhenti melakukan bisnis dengan China dan menemukan alternatif untuk membuat produk mereka di dalam negeri.
Trump memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk mengubah strategi produksi mereka, namun tidak menjelaskan secara detail karena Gedung Putih tidak memiliki wewenang memaksa perusahaan untuk mengikuti arahan tersebut.
"Saya akan menanggapi Tarif China sore ini," kata Trump.
"Sejumlah besar uang yang dihasilkan dan dicuri China dari AS tahun demi tahun, selama beberapa dekade, akan dan harus BERHENTI," tambahnya.
"Perusahaan-perusahaan besar AS kami dengan ini diperintahkan segera mulai mencari alternatif untuk China, termasuk membawa perusahaan Anda RUMAH dan membuat produk Anda di AS," kicau Trump.
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
Seorang ahli anggaran di Manhattan Institute, Brian Riedl, menyatakan bingung bagaimana Trump memerintahkan perusahaan untuk berhenti bekerja dengan China. "Saya bingung," katanya.
Pekan lalu, Trump menunda tarif 10 persen yang ditetapkan untuk dikenakan USD300 miliar impor China pada 1 September.
Pada 13 Agustus, Trump menunda menjatuhkan bea masum ponsel, komputer laptop, konsol video game, mainan tertentu, monitor komputer dan barang-barang tertentu dari alas kaki dan pakaian dari China.
Perang dagang China-AS tahun lalu meletus, saat Trump pertama kali mengenakan tarif impor yang sangat tinggi dari negara tersebut. Sejak itu, kedua belah pihak telah bertukar tarif lebih dari 360 miliar dolar dalam perdagangan dua arah.
Beijing, yang menuduh Washington mempraktikkan "terorisme ekonomi telanjang" terhadap negara itu, telah menentang kenaikan tarif AS, dengan mengatakan hal itu berbahaya tidak hanya bagi China dan AS, tetapi juga bagi seluruh dunia.
Beijing dan Washington telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi sejauh ini tidak berhasil.
Para perunding AS dan Cina bertemu di Shanghai bulan lalu untuk pertama kalinya sejak pembicaraan bilateral mengenai perdagangan runtuh pada Mei, dan dijadwalkan mengadakan putaran lain bulan depan.
KEYWORD :Perang Dagang Amerika Serikat China