Sistem pertahanan udara S-400 (Foto: Sergey Pivovarov / Sputnik)
Ankara, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Turki, mengatakan, kloter kedua pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 Rusia dijadwalkan akan dimulai pada Selasa (27/8).
Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan, Moskow akan melanjutkan pengangkutan bagian dari sistem rudal pertahanan canggih ke Ankara pada 27 Agustus.
"Tujuan kami adalah untuk melindungi negara dan bangsa kami dari ancaman udara dan rudal yang akan datang dari luar," kata Akar saat melakukan sidak pasukan Turki di provinsi timur Erzincan.
Ankara pertama kali menerima rudal S-400 pada Juli meskipun Amerika Serikat (AS) keberatan. Paman Saman mendesak Turki membatalkan perjanjian dengan Rusia dan mengancam manjatuhkan sanksi terhadap Turki.
Turki mengatakan sudah menerima kloter pertama sistem pertahanan rudal S-400 Rusia meskipun ada tekanan AS dan ancaman sanksi. Pengiriman itu dikonfirmasi pemerintah Rusia.
Moskow dan Ankara menyelesaikan kesepakatan tentang pengiriman S-400 pada bulan Desember 2017.
Sistem rudal permukaan ke udara S-400 dengan jarak menengah dan jarak jauh dikembangkan sebagai versi terbaru dari S-300 dengan kemampuan menembak jatuh pesawat pada jarak hingga 250 km dan mencegat rudal balistik ke atas hingga 60 km.
Washington mengatakan S-400 dapat mengkompromikan jet tempur siluman Lockheed Martin F-35, sebuah pesawat yang sedang dibangun Turki dan berencana untuk dibeli.
Gedung Putih sudah lama memperingatkan Turk agari tidak menjauhi jet tempur siluman S-400 dan F-35 Amerika.
Washington pada beberapa kesempatan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Ankara berdasarkan Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi, yang mengamanatkan sanksi AS terhadap siapa pun yang membuat kesepakatan dengan industri pertahanan Rusia.
Trump mengatakan kepada mitranya dari Turki bahwa pengadaan sistem rudal S-400 Rusia menghambat perluasan hubungan dekat antara Ankara dan Washington.
Bulan lalu, Bloomberg melaporkan, tim Presiden AS Donald Trump sudah menetapkan paket sanksi untuk menghukum Turki karena menerima suku cadang S-400 dan berencana mengumumkannya dalam waktu dekat.
Ankara menegaskan bahwa akuisisi S-400 Rusia bukan pilihan tetapi keharusan karena Turki berada di bawah ancaman serius.
KEYWORD :S-400 Rusia Turki Amerika Serikat Donald Trump