Tentara Lebanon di salah satu desa perbatasan (Foto: Al Jazeera)
Beirut, Jurnas.com - Tentara Lebanon menembak dua dari tiga pesawat tanpa awak (drone) Israel di Lebanon selatan, pada Rabu (28/8) malam, setelah ketiga drone tersebut melanggar wilayah udara Lebanon.
Menurut keterangan militer Lebanon, drone pertama muncul pada Rabu malam pukul 19.35 waktu setempat, dan melayang di atas posisi tentara Lebanon di Desa Adaisseh. Drone itu kembali ke Israel setelah diserbu tembakan.
Drone kedua kembali ke Israel tanpa ditembaki setelah memasuki Kfar Kila, juga sebuah desa perbatasan. Tentara kemudian menembak yang ketiga yang juga kembali ke Israel.
Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (29/8) pagi, satu pasukan keamanan Lebanon mengatakan bahwa pasukan melepaskan tembakan dari senapan serbu M16. Mereka mengakui tidak memiliki sistem pertahanan udara.
Tak lama setelah memasuki ruang udara Lebanon, militer Israel memberikan keterangan bahwa drone mereka telah "menyelesaikan misi dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan".
"Sekitar satu jam yang lalu, suara tembakan terdengar dari wilayah Lebanon menuju ruang udara di mana drone (militer Israel) beroperasi," terang militer Israel, tanpa menanggapi tuduhan bahwa drone itu telah melanggar wilayah udara Lebanon.
Beirut telah berulang kali mengeluh kepada PBB tentang Israel, yang dianggap Lebanon sebagai negara musuh, karena kerap kali melanggar wilayah udaranya.
Pada Selasa lalu, Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon dengan tegas menyebut negaranya memiliki hak untuk membela diri dengan segala cara yang diperlukan, untuk menghentikan serangan Israel.
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah drone Israel jatuh di pinggiran kota yang dikuasi Hizbullah di Beirut selatan, lalu meledak. Hizbullah menganggap insiden itu sebagai tindakan agresi, dan berjanji untuk membalas.
KEYWORD :Drone Israel Lebanon