Minggu, 24/11/2024 00:49 WIB

Koalisi Masyarakat untuk Keadilan Tuding LBH Jakarta Antek NKRI

LBH turut mendukung aksi separatisme lewat pendampingan dan mengorganisir aliansi mahasiswa Papua

Sejumlah massa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat untuk Keadilan (KOMPAK) melakukan aksi unjuk rasa di kantor LBH Jakarta di Menteng, Jumat (30/8).

Jakarta, Jurnas.com - Sejumlah massa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat untuk Keadilan (KOMPAK) menuding Bantuan Hukum (LBH) Jakarta ikut memantik amarah masyarakat Papua, antek asing dan sudah menggadaikan NKRI.

Seperti diketahui, LBH turut mendukung aksi separatisme lewat pendampingan dan mengorganisir aliansi mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia saat menggelar aksi di depan istana presiden dengan mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu bintang kejora.

"Sampai hari kemarin situasi ini dimanfaatkan beberapa orang dan kelompok yang menggelar aksi di depan istana presiden dengan mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu bintang kejora," kata koordinator aksi, Samin Sanega saat memimpin aksi unjuk rasa di kantor LBH Jakarta di Menteng, Jumat (30/8).

"Kelompok yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa papua dan front rakyat indonesia, dalam aksi mereka juga nampak didampingi dan diorganisir anggota dari kelompok sebuah LBH Jakarta ," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Samin juga meminta kepada semua pihak tidak terprovokasi guna menghindari pemanfaatan situasi yang mengarah kepada upaya adu domba dan perpecahan bangsa.

"Kami meminta untuk semua pihak agar tidak terpancing untuk menghindari pemanfaatan situasi oleh kelompok dan orang orang yang tidak bertanggung jawab upaya memecah belah bangsa melepaskan diri dari NKRI,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Kamis (29/8), Kantor LBH Surabaya di Jalan Kidal, Tambaksari juga didatangi puluhan orang yang mengatasnamakan diri Keluarga Besar Masyarakat Melanesia.Mereka menuding LBH antek asing karena telah memperkeruh kasus pengepungan mahasiswa Papua di Surabaya.

Mereka sempat menyegel kantor LBH Surabaya. Pintu gerbang mereka tutup dengan spanduk. Mereka lalu memaksa masuk ke dalam kantor LBH, beruntung Kepolisian yang berjaga kemudian berhasil meredam amuk massa untuk melakukan mediasi.

Dikutip dari CNNIndonesia, Salah satu perwakilan massa, Irwan Marasabesi mengatakan, aksinya ini adalah bentuk kecaman pihak Masyarakat Melanesia, terhadap sikap LBH Surabaya. Ia menilai LBH Surabaya memperkeruh persoalan yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya.

"LBH Surabaya sudah melakukan provokasi seakan-akan ada intimidasi dan pengusiran terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur. LBH Surabaya memprovokasi dengan menyatakan mahasiswa Papua dalam kondisi terancam, sehingga ketakutan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Padahal pada kenyataannya mahasiswa dan masyarakat Papua hidup nyaman dan aman disini," tandasnya.

KEYWORD :

Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat Papua Samin Sanega




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :