Sabtu, 23/11/2024 14:23 WIB

94 Guru Dikirim ke Malaysia Khusus Ajari Anak TKI

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pengiriman tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi hak asasi anak Indonesia, untuk mendapatkan pendidikan dasar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengirim 94 guru, yang ditugaskan untuk mengajar di Community Learning Center (CLC) yang ada di Malaysia.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pengiriman tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi hak asasi anak Indonesia, untuk mendapatkan pendidikan dasar.

"Jaga kesehatan, komunikasi dengan masyarakat terjalin baik, jaga sopan santun, dan jangan sampai ada pelanggar hukum," ujar Mendikbud saat melepas 94 guru di Kantor Kemdikbud Jakarta pada Kamis (17/10).

Dijelaskan, nantinya para guru tersebut akan mengajar di sejumlah CLC di Malaysia, yang merupakan sekolah pengganti bagi anak-anak Indonesia yang orang tuanya bekerja di sektor perkebunan.

Menurut regulasi di Malaysia, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja dengan pendapatan di bawah RM5000 dilarang membawa anggota keluarganya ke negara tersebut.

Namun dalam sejumlah kasus masih banyak ditemui TKI yang membawa keluarganya ke Malaysia, kendati gajinya di bawah RM5000. Walhasil, anak-anak mereka kesulitan memperoleh akses pendidikan di Malaysia, karena tidak memiliki dokumen sah.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Supriano menerangkan, program pengiriman guru ke Malaysia diikuti oleh 2.932 pendaftar. Setelah melalui proses seleksi ketat, akhirnya terpilih 94 orang guru, yang akan ditempatkan di sejumlah CLC.

"Mereka kan ngajarnya di ladang. Di sana ada sekolah yang bekerja sama dengan Malaysia, ada yang bekerja sama dengan masyarakat. Mereka inilah kita datangkan guru-gurunya dengan pelatihan lebih awal dulu," terang Supriano.

Lebih lanjut, Supriano menyebut para pendaftar rata-rata memiliki latar belakang pendidikan diploma IV atau sarjana (S1). Di Malaysia, mereka akan melayani siswa Indonesia yang sudah berjumlah lebih dari 50 ribu anak.

"Dan tahun ini yang kita bisa dorong ke sekolah sekitar 18 ribuan. Ini harus bekerja sama dengan orang tuanya. Dan harus ada keinginan juga dia mau belajar," tandas dia.

KEYWORD :

Anak TKI Malaysia Guru Indonesia Kemdikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :