Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington, DC, 1 Agustus 2019. (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Kamis bersumpah untuk tidak mengizinkan Daesh atau biasa disebut ISIS mengambil alih ladang minyak di Suriah utara.
"Ladang Minyak yang dibahas dalam pidato saya di Turki / Kurdi kemarin diadakan oleh ISIS sampai Amerika Serikat mengambil alih dengan bantuan Kurdi. Kami tidak akan pernah membiarkan ISIS yang dilarutkan memiliki bidang-bidang itu! ”Kata Trump di Twitter, menggunakan nama lain untuk kelompok teror Daesh dilansir Middle east.
Pada Rabu, Trump mengatakan Washington akan menyimpan sejumlah kecil pasukan AS akan tetap di Suriah di mana mereka memiliki minyak.
Presiden tidak merinci di mana pasukan akan ditempatkan, atau berapa banyak dia mempertimbangkan, tetapi mengatakan "kita akan melindungi minyak. Dan kita akan memutuskan apa yang akan kita lakukan dengan itu di masa depan."
Dalam tweet-nya, dia mengatakan dia melakukan percakapan dengan komandan YPG, Mazloum Abdi dan memberi sinyal kemajuan YPG menuju ladang minyak tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Saya sangat menikmati percakapan saya dengan Jenderal @MazloumAbdi. Dia menghargai apa yang telah kita lakukan, dan saya menghargai apa yang telah dilakukan oleh Kurdi. Mungkin sudah waktunya bagi Kurdi untuk mulai menuju ke Wilayah Minyak! ”Tulis Trump.
Pada 9 Oktober, Turki meluncurkan Operation Peace Spring di Suriah utara di sebelah timur Sungai Efrat untuk mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah dan memastikan integritas wilayah Suriah.
Erdogan dan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, mengadakan pertemuan Selasa di kota resor Laut Hitam Sochi hanya beberapa jam sebelum jeda ditetapkan untuk berakhir.
Ankara dan Moskow mencapai kesepakatan di mana YPG akan mundur 30 kilometer selatan perbatasan Turki dengan Suriah utara dalam waktu 150 jam dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana.
Turki menganggap YPG terkait dengan PKK, dan keduanya sebagai organisasi teroris.
KEYWORD :Ladang Minyak Suriah Utara Donald Trump