Sabtu, 23/11/2024 16:00 WIB

Mentan Syahrul: Produk Hortikultura Harus Mampu Bersaing di Internasional

Dengan cashflow dan perencanaan yang baik semuanya akan berjalan dengan baik dan menguntungkan bagi petani.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat membuka Hari Pangan Sedunia (HPS) yang ke-39 di Angata, Konawe Selatan, Sulawesi Utara, Sabtu (2/11).

Jakarta, Jurnas.com - Peningkatan nilai tambah dan daya saing merupakan aspek terpenting dari grand design pengembangan komoditas hortikultura. Produk-produk hortikultura ke depan harus lebih mampu bersaing di pasar internasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor hortikultura sangat menjanjikan untuk peningkatan devisa, sekaligus kesejahteraan rakyat.

"Perlu keseriusan dan kerjasama semua pihak," kata Syahrul.

Selain itu, kemandirian petani perlu ditingkatkan. Perlu dihitung dari budidaya sampai dengan industri dan pasar.

"Kedepan harus ada daerah sentra-sentra komoditas, dengan ditanganinya hulu sampai hillir. Dengan cashflow dan perencanaan yang baik semuanya akan berjalan dengan baik dan menguntungkan bagi petani," jelas Syahrul.

Ditempat lain, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto, pihaknya telah mempersiapkan langkah strategis sesuai arahan Menteri Syahrul.

Menurutnya peningkatan nilai tambah dan daya saing akses ekspor hortikultura menjadi sebuah keniscayaan. Produk hortikultura yang berdaya saing, sehingga bisa berjaya di dunia internasion.

Ia menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah merumuskan arah pengembangan hortikultura dalam lima tahun ke depan, khususnya daya saing komoditas hortikultura.

"Kita harap nantinya bisa menstimulus terhadap ekspor, produk berdaya saing, serta memacu peningkatan ekonomi," kata Prihasto saat memberikan kuliah umum bertajuk `Kebijakan Strategi Kementerian Pertanian Dalam Pembangunan Hortikultura 2020-2024` di Aula Pascasarjana Universitas Haluoleo, Minggu (4/11).

Ia menambahkan, mulai 2020 mendatang pengembangan kawasan hortikultura akan dilakukan secara masif. Artinya ketika di satu daerah ada komoditas hortikultura yang potensial, maka bantuannya akan dimasifkan.

"Misalnya satu daerah punya 50 hektar kawasan buah. Kemudian hasil panennya bagus. Nanti kita akan perluas skalanya sampai 200 hektar. Kami berikan juga bibit unggul," cetus Prihasto.

Kementan, kata dia, siap memberikan bantuan bibit, pupuk, hingga pengendalian OPT selama 5 tahun ke depan.

"Muaranya nanti adalah bagaimana tercipta basis-basis komoditas hortikultura yang besar dan terintegrasi. One Village One Variety. Ketika ada pasar ekspor, mempermudah memasarkan," ujarnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Produk Hortikultura Syahrul Yasin Limpo Prihasto Setyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :