Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang PS Brodjonegoro usai menghadiri acara peluncuran buku Leaders of a New Planet di Jakarta, Jumat (08/11).
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang PS Brodjonegoro mengatakan dana abadi riset akan difokuskan pengembangan hasil inovasi agar mampu memasuki pasar industri. Pasalnya selama ini masih sedikit hasil inovasi yang mampu menembus pasar.
“Dana abadi salah satunya difungsikan untuk mendorong inovasi jadi bagaimana agar prototive itu bisa kemudian masuk ke dunia usaha,” kata Bambang usai menghadiri acara peluncuran buku Leaders of a New Planet di Jakarta, Jumat (08/11).
Dia menuturkan dana abadi yang mencapai Rp990 Miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga akan digunakan untuk mengerjakan 49 jenis prioritas riset nasional yang mengacu pada sembilan bidang utama dalam lima tahun ke depan.
“Tentunya yang akan jadi prioritas kalau dalam konteks peningkatan daya saing Indonesia, pertama yang mendesak adalah kebencanaan dan perubahan iklim. Kemudian hilirisasi dari sumber daya alam kita. Ketiga lebih kepada produk development, riset yang mengarah kepada produk development, baik pertanian maupun industri,” tuturnya.
Menurut Bambang, Indonesia telah memiliki banyak peneliti serta penemuan-penemuan yang berkualitas, namun sedikit yang mampu masuk ke dalam pasar industri. Bahkan, hanya sampai pada tataran prototive.
Telah Hadir Inpari Arumba, Padi Kaya Antioksidan
“Peneliti kita banyak, inisiatif banyak, teamwork bagus, namun mereka belum sampai pada real product dan komersial. Mereka hanya sampe pada prototive dan belum bisa sampai ke pasar,” ujarnya.
“Mereka hanya sampai paten, contohnya LIPI 350 paten, namun lisence (produk paten akhirnya dibeli produsen) hanya 23. Memang masih jauh dan masih sangat sedikit. Untuk itu, kita harus perbanyak paten, untuk jadi inovasi agar menjadi produk yang bisa laku di pasar,” tambahnya.
KEYWORD :
Hasil Inovasi Dana Abadi Riset Bambang PS Brojonegoro