Topan Phanfone di Filipina (Foto: AFP)
Manila, Jurnas.com - Jumlah kematian akibat badai dahsyat yang melanda Filipina sepanjang Natal, telah meningkat menjadi 41 orang. Sementara puluhan ribu lainnya masih di berada pusat-pusat evakuasi.
Topan Phanfone meninggalkan Filipina pada Sabtu (28/12), setelah menghancurkan beberapa pulau di Visayas pusat, termasuk tujuan wisata populer, tetapi tingkat kerusakan terus bertambah.
Korban tewas bertambah menjadi 41 orang dari sebelumnya 28 orang pada Jumat (27/12), termasuk tiga awak kapal yang meninggal setelah kapal mereka terbalik karena angin kencang, seorang polisi tersetrum tiang listrik yang jatuh, dan seorang pria yang tertimpa pohon.
"Kami berharap tidak akan ada lagi kematian," kata juru bicara badan bencana nasional Mark Timbal kepada AFP.
Laporan agensi terbaru menunjukkan lebih dari 1,6 juta orang terkena dampak topan, yang merusak lebih dari 260.000 rumah, dan memaksa hampir 100 ribu orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.
Sebagian besar penduduk yang terkena dampak ialah umat Katolik yang merayakan Natal di pusat-pusat evakuasi, di mana mereka mungkin harus tinggal sampai Tahun Baru.
Pemerintah memperkirakan bahwa badai telah menyebabkan kerusakan pada pertanian dan infrastruktur senilai $21 juta.
Saluran listrik dan koneksi internet masih mati di beberapa daerah setelah hembusan angin kuat Phanfone hingga 200 kilometer (124 mil) per jam menggulingkan tiang listrik dan pohon.
KEYWORD :Badai Filipina Topan Phanfone Filipina Bencana Alam